Jakarta – DKI Jakarta salah satu provinsi yang mencatatkan kondisi nihil zona merah penyebaran covid-19 dalam laporan yang disampaikan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Nasional.
Jika pada 14 Februari 5 wilayah kota administratif di DKI Jakarta berstatus zona merah penularan covid-19, maka pada pekan ini sejalan dengan penurunan jumlah kasus harian di DKI Jakarta, kelima wilayah kota tersebut tidak masuk dalam zona merah penularan covid.
Anggota Komisi E DPRD DKI yang membidangi Kesehatan dari Fraksi PKS Solikhah mengapresiasi pencapaian tidak adanya zona merah di 5 wilayah DKI Jakarta. Kerja keras yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui jajaran Dinas Kesehatan, SKPD terkait serta pihak-pihak lain dalam menggencarkan tes swab dan pelacakan kasus melalui test-tracing-treatmen (3T) dan gerakan disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas (5M) sudah membuahkan hasil.
“Kasus baru harian juga menunjukkan tren menurun dan sudah terjadi pelandaian kurva penularan. Jangan lengah, tetap gencarkan 3T dan disiplin 5M,” jelas Solikhah, Kamis (4/3/2021).
Sebelumnya, masih kata Solikhah, di bulan Januari penambahan kasus bisa mencapai lebih dari 3.000 dalam sehari bahkan pernah diatas 4.000 kasus, dan dalam seminggu terakhir, ini sudah dibawah 1.000 kasus per hari.
“Positive rate di Jakarta jika dihitung berdasarkan jumlah kasus baru juga sudah mencapai 11,1% dan diharapkan terus menurun menjadi dibawah 10%,” papar srikandi PKS yang juga pengurus Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS ini.
Namun Solikhah meminta, agar kita tetap waspada dengan penyebaran covid ini. Jangan sampai Jakarta kembali menjadi zona merah kembali karena euforia berlebihan yang membuat kita lengah. Ia meminta agar Pemprov DKI terus mempertahankan untuk menggencarkan pelacakan kasus dan meningkatkankan tes terhadap suspect covid-19, sehingga upaya isolasi kasus bisa segera dilakukan.
“Selain itu, program vaksinasi covid-19 bisa lebih ditingkatkan di Jakarta sehingga Herd Immunity di Jakarta bisa segera terwujud. Pembatasan sosial juga bisa lebih difokuskan dalam skala mikro dengan fokus pada RW dan RT yang masih cukup banyak kasus,” harap Solikhah.
Disisi lain, anggota DPRD dari Dapil Jakarta Barat ini juga meminta agar semua unsur masyarakat dan pelaku usaha juga tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan melalui 5M. Tahan dulu untuk melakukan kegiatan yang bisa menimbulkan kerumunan. Tetap lebih banyak beraktivitas di rumah dan jangan berpergian jika tidak sangat penting.
“Saya juga meminta para tokoh masyarakat dan pimpinan ditingkat lokal terus mengkampanyekan dan mengingatkan warga masyarakat untuk tetap berdisiplin 5M. Petugas dari Pemprov juga bisa membantu pimpinan ditingkat bawah dalam melakukan pengawasan pelaksanaan 5M ini,” sambungnya.
Secara khusus, Solikhah juga meminta agar pelaku usaha khususnya usaha hiburan malam dan kafe/pub untuk menjalankan aturan pembatasan kegiatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Dirinya prihatin dengan masih banyaknya pelanggaran terhadap pembatasan jam operasional tempat-tempat tersebut oleh pelaku usaha.
“Bukan hanya potensial menimbulkan penularan dan menjadi klaster baru, beroperasinya sampai malam, ini juga potensial menjadi tempat terjadinya kriminalitas seperti penggunaan narkoba dan penembakan yang terjadi belum lama ini,” tutup Solikhah.
Sumber :