Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyebut pihaknya sebagai oposisi loyal.
Meski sebagai partai di luar koalisi pendukung pemerintah, pihaknya tetap akan mendukung kebijakan pemerintah jika itu untuk kepentingan rakyat.
"Saya sebut istilah oposisi loyal. Kami ini berada di luar pemerintahan tapi kami loyal terhadap bangsa dan negara ini," ujar Presiden PKS Sohibul Iman di Buperta Cibubur, Minggu (13/9/2015).
"Bahkan pada kebijakan pemerintah yang ada, ketika kebijakan sesuai kepentingan masyarakat. Di luar dan di dalam, kita biasakan dua posisi yang sama-sama, tak ada yang lebih baik, sama-sama baik," tambahnya.
Kendati begitu, pihaknya tidak berniat mengikuti langkah Partai Amanat Nasional (PAN) yang memilih pindah ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH). PKS, sambungnya, akan tetap berada di dalam Koalisi Merah Putih (KMP).
Bahkan, keberadaan PKS di KMP akan menjadi salah satu agenda kebangsaan dalam Musyawarah Nasional PKS yang digelar di Cibubur, Jawa Barat. Dalam munas, juga akan disahkan kepengurusan PKS periode 2015 - 2020.
"Setelah munas breakdown semua, Mukernas awal November. Mukernas yang pertama. Tentu sisi kebangsaan kita bahas, soal posisi kita di KMP," tegas
Sohibul menambahkan, pihaknya tetap teguh pada komitmen yang dibangun bersama KMP. Kendati begitu, menurutnya, di mana pun posisi PKS adalah untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Kita ini tetap di KMP, Karena bagi kami ada di dalam atau di luar pemerintahan sama-sama mulia demi kepentingan bangsa dan negara," pungkasnya. (ris)
Sumber :