Bandung (3/5) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus berupanya nyata mempercepat dan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh pelosok Jawa Barat.
Aher tak menginginkan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh setiap tanggal 2 Mei, hanya sebagai seremoni semata.
"Tidak semata-mata seremoni tapi menjadi momentum untuk menbangun semangat pembangunan pendidikan. Kita akan percepat pemerataan dan kualitas pendidikan karena inilah kunci keberhasilan suatu bangsa," tegas Aher usai memimpin upacara peringatan Hardiknas 2017 tingkat Jabar, di halaman Gedung Sate Bandung, Selasa (02/05/2017).
Pemprov Jabar, pasca alih kelola kewenangan SMU/ SMK ke Pemerintah Provinsi, akan membangun Sekolah Terbuka untuk dua kelompok masyarakat yaitu untuk masyarakat yang sudah lewat masa sekolahnya.
"Katakanlah yang sudah berumur 25 tahun tapi belum sekolah SMU atau SMP maka kita buka sekolah terbuka untuk mereka," ujar Aher.
Kolompok yang kedua, lanjut Aher, selain akan membangun SMU/ SMK Negeri di setiap Kecamatan, Sekolah Terbuka ini juga akan didirikan bagi kelompok masyarakat yang tinggal di pelosok terpencil yang sulit dibangun SMU Negeri karena sedikit jumlah siswanya.
"Maka disitu akan kita bangun Sekolah Terbuka, kurikulumnya tentu distandarisasi seperti umumnya," ucapnya.
"Ini untuk pemerataan dan kualitas pendidikan sehingga IPM kita naik dan berdampak pada peningkatan APK juga," tambah Aher.
Rencananya, Sekolah Terbuka ini akan dibangun sebanyak-banyaknya di seluruh pelosok Jabar dengan anggaran yang sudah disiapakan.
Dampak positif ketika pendidikan tersebut merata di seluruh Jabar minimal tingkat SMU, maka Jabar akan memiliki SDM unggul dan berkualitas melalui pendidikan yang unggul pula.
"Yang jelas kita berharap lulusan sekolah di Jabar betul-betul lulusan berkualitas, bermoral, punya keterampilan dan profesionalisme tinggi, itulah pesan revolusi mental yang akan terus kita kerjakan," ungkap Aher.
Tahun 2017 ini, Dinas Pendidikan Jabar mengawali tugasnya dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017/2018 pasca alih kelola SMU/ SMK ke tangan Pemerintah Provinsi awal tahun 2017 lalu. Disdik Jabar akan membuka PPDB dengan jalur normal, jalur prestasi yang sudah di verifikasi dan jalur tidak mampu yang dikelola secara proporsional.
"Kita buka tentu ada jalur normal, prestasi yang sudah diverifikasi, ada juga jalur tidak mampu secara proporsional," tutur Aher.
"Kita juga akan onlinekan pendidikan ini sampai ke pelosok supaya keliatan semua Kepseknya siapa, muridnya berapa, lokasinya dimana," tambah Aher mengakhiri.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhajir Effendy dalam sambutannya yang dibacakan oleh Gubernur Aher mengatakan, dalam peringatan Hardiknas ini, pihaknya saat ini tengah bersiap melaksanakan reformasi pendidikan nasional baik pada tataran konseptual maupun manajerial.
"Dalam tataran konseptual sekarang sedang diupayakan agar karakter kembali menjadi fondasi dan ruh pendidikan nasional," ujar Mendikbud.
Saat inipun tengah diupayakan penyelarasan, penyatuan dan pembaruan bidang kebudayaan dengan pendidikan. Begitu juga dalam pemanfaatan sumber-sumber belajar yang ada di kelas, di lingkungan dan diluar sekolah. Hal ini agar proses pembelajaran tidak terkotak-kotak, tersekat-sekat, tertutup melainkan terbuka, luwes dan leluasa.
"Reformasi juga akan dilakukan dalam hal waktu belajar, pengorganisasian pelajaran dan kegiatan belajar, tugas tanggung jawab dan peran guru serta tenaga pendidikan," ujar Mendikbud.
Hal itu termasuk reformasi peran dan tugas kepala sekolah sebagai manager sekolah, komite sekolah dan pengawas sekolah. Reformasi pendidikan pada tataran aksi, telah ditandai dengan gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi Nasional (GLN).
"Reformasi pendidikan ini untuk menjawab permasalahan bangsa, maka kita semua harus bersinergi mendukung terlaksananya reformasi ini," tutur Menteri.
Pada peringatan Hardiknas 2017 tingkat Jabar ini, Pemprov Jabar memberikan penghargaan kepada tenaga pendidik yang berprestasi dan berdedikasi memajukan dunia pendidkan di Jabar.
Mereka adalah para guru TK, SMP dan SMU di Jabar yang kemudian diberikan piagam penghargaan Gubernur Jabar, uang kadedeuh senilai Rp 10 Juta dan paket umrah sebesar Rp 35 Juta.
Sumber :