Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mendukung penyelamatan manuskrip alias naskah kuno yang ada di kudus.
Setelah melakukan dialog dengan para penggiat literasi di Kabupatan Kudus, salah satunya dari IAIN Kudus mengungkapkan bahwa manuskrip dengan kontel lokal di Kudus ada banyak, namun perlu diselamatkan.
“Lokal konten yang ada di sini luar biasa, baik itu kesehatan, tasawauf dan lain sebagainya. Itu perlu penyelematan, jangan sampai punah,"
ungkap Fikri saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI di Pendopo Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (08/3/2019).
Menurutnya, penyelamatan naskah kuno sejalan dengan program Perpustakaan Nasional yang bertanggung jawab menjaga dan melestarikan manuskrip bernilai sejarah. Penyelamatan manuskrip kuno bisa bekerjasama dengan IAIN kudus, atau dengan lembaga pendidikan yang lain, seperti pesantren, agar dokumen itu terselamatkan dan tak punah.
Dukumen itu agar tidak lapuk dan hilang sesuai dengan Undang-Undang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (UU SSKCKR). Sehingga terdokumentasi dengan baik, dan menjadi kekayaan intelektual bangsa ini," ujar politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, sembari berharap tingkat literasi nasional juga meningkat.
Fikri juga mengungkapkan perpustakaan bertugas memperbanyak koleksi deposit karya-karya anak bangsa. DPR RI dan Pemerintah menyadari bahwa UU SSKCKR memiliki tingkat urgensi yang tinggi serta bermanfaat bagi kemajuan peradaban bangsa.
Koleksi nasional berupa naskah kuno perlu dilestarikan untuk menunjang pembangunan melalui pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. (eko/sf)
Sumber :