Depok. Walikota Depok, Jawa Barat, Nur Mahmudi Ismail menjadi Inspektur Upacara Hari Guru Nasional Tingkat Kota Depok.
Upacara tersebut dirangkai dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 PGRI.
Upacara yang digelar di lapangan BDB Kecamatan Tapos, dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Ketua PGRI Kota Depok, Komisi B DPRD Kota Depok, dan Muspida Kota Depok.
Upacara tersebut dirangkai dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 PGRI.
Upacara yang digelar di lapangan BDB Kecamatan Tapos, dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Ketua PGRI Kota Depok, Komisi B DPRD Kota Depok, dan Muspida Kota Depok.
Upacara diawali dengan pemberian penghargaan kepada guru, kepala sekolah, dan pengawas berprestasi. Nur Mahmudi Isma’il juga menyerahkan seperangakat “Gerakan Ayo Sekolah”, sebagai bentuk kepedulian guru terhadap warga Depok yang putus dan tidak sekolah. Maksud gerakan ini adalah, para guru akan mendatangi dan mendampingi warga sehingga bisa memiliki ijasah.
Awali sambutan, Nur Mahmudi membacakan surat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Dalam surat dihimbau agar posisi guru jangan dianggap sebagai pejuang atau pahlawan, tapi guru adalah kehormatan.
Depok harus berbahagia, diusianya kini, Depok memiliki status pendidikan yang baik dengan rata-rata lama sekolah diatas 11 tahun dan IPM-nya menduduki peringatan tiga nasional.
Depok harus berbahagia, diusianya kini, Depok memiliki status pendidikan yang baik dengan rata-rata lama sekolah diatas 11 tahun dan IPM-nya menduduki peringatan tiga nasional.
Dia mengungkapkan, beberapa waktu lalu, Depok juga mendapat Anugerah Peduli Pendidikan (APP). “Prestasi tersebut sebagai bukti bahwa guru dan tenaga pendidik di Depok memilki tekad kuat dalam melaksanakan proses pendidikan,” ujar Nur Mahmudi tak lupa haturkan terima kasih dan apresiasi pada seluruh guru dan tenaga pendidik di Depok.
Terkait dengan gerakan ayo sekolah, Nur Mahmudi berharap, akhir 2015 sudah tidak ada lagi warga yang tak berijazah. Dia menargetkan, Depok akan terus berdedikasi dan kontribusi dalam mendata, membimbing, dan mendampingi warga. “Agar mereka merasa nyaman dan percaya diri untuk mengikuti ujian paket A/B/C pada April dan Agustus 2015 mendatang, sehingga nantinya memiliki ijazah hingga SMA,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Pria lulusan Amerika ini kembali mengingatkan tentang gerakan One Day No Car (ODNC) dan One Day No Rice (ODNR). Menurutnya, guru harus menjadi contoh tidak menggunakan mobil pribadi, serta mendisiplinkan siswa tidak ber-SIM yang membawa motor ke sekolah.
“Sedangkan ODNR membuat kita semakin bugar dan prima. Segera kumpulkan data (berat dan tinggi badan) untuk dites oleh Dinas Kesehatan kota Depok,” pungkas walikota yang juga kader PKS itu.
Usai upacara, secara simbolis dilakukan penanaman pohon disekitar lapangan. Penanaman ini merupakan kesadaran dan tekad PGRI untuk mewujudkan Depok Kota Bersih dan Hijau. Gerakan penanaman ini harus disinergikan dengan upaya Pemkot Depok dalam membangun arboretum Indonesia, sehingga yang ditanam tidak hanya satu jenis, tetapi berjenis-jenis.
Sejalan dengan tema peringatan HGN dan PGRI 2014, yaitu mewujudkan revolusi mental melalui penguatan peran strategis guru. Semoga guru dan pendidik di Depok bisa berjuang dan berdedikasi menunjukan bahwa pendidikan di Kota Depok adalah yang terbaik di Indonesia. (cm/pksdepok/abr/dakwatuna)
Sejalan dengan tema peringatan HGN dan PGRI 2014, yaitu mewujudkan revolusi mental melalui penguatan peran strategis guru. Semoga guru dan pendidik di Depok bisa berjuang dan berdedikasi menunjukan bahwa pendidikan di Kota Depok adalah yang terbaik di Indonesia. (cm/pksdepok/abr/dakwatuna)
Sumber: