DR.M.Idris atau biasa dikenal dengan Kyai Idris Abdul Shomad, dilahirkan di Jakarta, 54 tahun lalu.
Ayahnya, H. Abdul Shomad asli Citayam (Sekarang kp. Utan Cipayung) , sedangkan Ibunya Hj. Yumani Binti Sholeh asli kelahiran Beji Lio (Sekarang Pancoran Mas).
Kedua orang tuanya kemudian hijrah di Jakarta untuk berdagang di Manggarai. Idris dan kedelapan saudaranya lahir di Jakarta dengan lingkungan keluarga besar yang relijius.
Cucu dari KH. Hasbi dan Nyai Siqot – Sesepuh Beji – menamatkan SD dan MI di Jakarta, kemudian Idris menimba ilmu di PONDOK GONTOR Ponorogo selama 6 tahun. Setelah itu, sang Kyai mendapatkan kesempatan beasiswa melanjutkan studi di Arab Saudi pada tahun 1982.
“Selama 15 tahun, saya berada di Arab Saudi. Pendidikan S-1, S-2 sampai S-3 saya selesaikan disana” kata bapak 3 putra dan 3 putri ini.
Dengan dukungan keluarga besar yang relijius inilah beliau menempuh pendidikan hingga meraih gelar doktor di Fakultas Syari’ah jurusan Tsaqofah Islamiyyah UNIVERSITAS IMAM MUHAMMAD IBN SAUD, Ryad Arab Saudi.
Saat menyelesaikan tulisan tesis S-2 nya, pd 10 Juli 1988 Kyai Idris menikah dengan Hj. Elly Farida binti Abdurahman. Pada tahun 1997, setelah merampungkan gelar DOKTORnya, sang kyai kembali ke Jakarta dan aktif di Lembaga Pelayanan Pesantren dan Studi Islam (LP2SI) Al Haramain.
Dalam keterlibatannya di yayasan tersebut, Kyai Idris mengakui mendapat banyak bimbingan dari Dr.KH. Hidayat Nur Wahid. “Tujuannya adalah untuk memberdayakan guru/para ustadz serta pondok pesantren” jelasnya.
Mengenai pengalaman organisasi, sejak di pondok Gontor, Kyai Idris sudah aktif dalam Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM). Sedangkan di Arab Saudi, Idris pun aktif dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI). Pengalaman organisasi inilah yang membuat diri Kyai semakin matang dalam menghadapai persoalan-persoalan di Kota Depok ini nantinya.
Selain itu, Kyai Idris juga menjadi dosen di Fakultas Dakwah, Pasca Sarjana UIN dan UI. Kyai santun yang memiliki spesialis ilmu dakwah, pada tahun 2002 bersama-sama dengan Hidayat Nur Wahid mendirikan Ikatan Da’i Indonesia (IKADI). Kyai Idris mendapat amanah menjadi Sekjen di IKADI sampai sekarang.
“IKADI yang dibentuk di 32 propinsi itu mempunyai misi untuk menyatukan persepsi para dai, mengukur peta dakwah serta arah yang jelas dan terukur dalam dakwah di Indonesia” jelasnya.
Dengan demikian, KH.Idris adalah salah seorang ‘ulama yang menjadi harapan masyarakat, khususnya warga Depok.
Keterlibatan beliau dalam mengawal pembangunan semakin matang saat diamanahi menjadi Sekretaris Umum MUI juga ketua umum IPHI Kota Depok. Seorang ‘ulama yang juga terjun langsung menyelesaikan berbagai permasalahan warga Depok, terutama masalah-masalah sosial.
Kombinasi antara kedalaman ilmu dan kiprah nyata bersama masyarakat, makin meneguhkan sosok Kyai Idris sebagai ‘ulama yang visioner. Pemikiran beliau juga dituangkan beberapa buku, diantaranya :
- Kepemimpinan dan Tanggung Jawab Sosial ; Perspektif Islam, IKADI
- Serial Membina Rumah Tangga Bahagia ; Suami Istri Bahagia, IKADI
- Serial Membina Rumah Tangga Bahagia ; Kiat-Kiat Mendidik Anak, IKADI
- Mengasah SQ dan Dzikrullah, MQ Publishing
- 3 hari Bersama Penghuni Surga, MQ Publishing.
- Dengan Semangat Fitrah Membangun Negeri Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghaffur, IKADI
- Konsepsi Islam ttg Lingkungan Hidup.
- Etika Politik dalam Islam.
DR.KH.M.Idris
Cawalkot Depok
Nomor Urut 2
Sumber :