Pihak Imigrasi Jakarta Timur tidak mau berkomentar soal penahanan lima warga negara China yang tertangkap oleh pihak TNI AU saat menerobos pangkalan militer TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Saya tidak mau berkomentar soal itu. Kewenangan ada di atas," jelas seorang petugas pengawasan warga negara asing, Indra, di Kantor Imigrasi Jakarta Timur, Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Dirinya juga enggan menanggapi pertanyaan tentang keberadaan lima WNA yang dikabarkan berada di kantor Imigrasi Jakarta Timur Kelas 1 Jakarta Timur.
Sementara dari pantauan Tribunnews.com saat berada di depan ruang tahanan Imigrasi, tidak banyak aktivitas yang berada di dalam.
Hanya terdapat satu orang tahanan di dalam ruangan yang mempunyai luas sekitar 4x5 meter tersebut.
Sebelumnya, Lima orang Warga Negara (WN) Tiongkok diamankan oleh anggota TNI AU, di kawasan Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (27/4/2016).
Kepala Bagian Humas dan Tata Usaha Ditjen Imigrasi, Heru Santoso, saat dihubungi TRIBUNnews.com, menyampaikan bahwa atas laporan dari pihak TNI AU, petugas Imigrasi kemudian menjemput ke lima WN. Tiongkok itu dari Lanud Halim Perdanakusuma.
"Berdasarkan informasi awal dari tim pengawasan orang asing yang tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, kelima orang itu telah melakukan pelanggaran keimigrasian," ujarnya.
Kelima WN. Tiongkok itu, kemudian di bawa ke kantor Imigrasi Jakarta Timur, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kepada petugas ke lima WN. Tiongkok itu berada di kawasan Lanud, dalam rangka pengerjaan kereta cepat. Namun ke lima WN. Tiongkok itu tidak bisa menunjukan dokumen mereka kepada para anggota TNI AU yang memeriksa, hingga akhirnya diamankan.(Wk)
Sumber :