PKSFoto |
Berdasarkan Rakernas yang digelar pada 18 Maret 2021 lalu, PKS mengambil langkah konsisten sebagai partai oposisi. Sebuah keputusan yang memerlukan perjuangan yang tidak mudah. Keputusan ini merupakan harapan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Menjadi partai oposan, PKS menyadari tugasnya sebagai agen pengontrol kebijakan pemerintah, baik di eksekutif ataupun legislatif, tidaklah ringan. Kontrol terhadap kebijakan pemerintah sangatlah penting agar semua kebijakan sesuai dengan harapan rakyat Indonesia pada umumnya.
Bukan menjadi rahasia umum, selama ini kebijakan pemerintah banyak yang kurang memihak rakyat kecil. Bahkan ada langkah-langkah penguasa yang mengecewakan umat Islam.Contoh kongkrit kebijakan yang mengecewakan rakyat kecil adalah proses lahirnya UU 11/2020. Undang-undang yang sangat bikin sakit hati kaum buruh.
Contoh kongkrit langkah penguasa yang mengecewakan umat Islam adalah soal-soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) seleksi pegawai KPK menjadi ASN. Anggota DPR RI dari PKS Al Muzzammil Yusuf menilai banyak pertanyaan TWK yang justru telah menginjak-injak amanat konstitusi UUDD 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2. Kenapa harus ada pertanyaan lepas jilbab, pilih Pancasila atau Agama dan sebagainya itu?
Contoh lainnya, mulai tumpulnya hukum di Indonesia. Penegak hukum sudah mulai melanggar prinsip prinsip keadilan dan cenderung berat sebelah. Tajam ke bawah, tumpul ke atas. Di masa pandemi ini, Ulama kritis dan politikus pendukung pemerintah diperlakukan berbeda ketika melanggar protokol kesehatan. Yang satu dipenjara, yang lain cukup minta maaf.
Meski menjadi garda terdepan partai yang memposisikan diri sebagai oposisi, PKS tetap menjaga tradisi silaturahim. Kegiatan yang dimotori Pengurus DPP PKS yang kemudian diikuti pengurus PKS di daerah ini bertajuk Silaturahim Kebangsaan.
Diawali kunjungan ke Partai Demokrat yang diterima langsung oleh Ketua Partai Demokrat. Selanjutnya dilanjutkan ke beberapa partai politik dan beberapa tokoh keagamaan serta tokoh-tokoh nasional lainnya.
Silaturahim kebangsaan yang di lakukan oleh PKS mendapat sambutan yang luar biasa dari para tokoh politik dan tokoh nasional di Indonesia. Silaturahim kebangsaan ini juga mendapat sambutan hangat dari tokoh lintas agama.
Seorang aktivis sosial kemasyarakatan berdarah Thionghoa, Lieus Sungkharisma, berkenan berkunjung ke kantor DPP PKS dalam rangka memberikan dukungannya. Menurut Lieus, "PKS konsisten dalam memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia."
Selain menjaga stabilitas NKRI, silaturahim kebangsaan ke beberapa elemen juga sebagi penguat basis PKS untuk kemenangannya di 2024 mendatang. Untuk mewujudkan cita-cita dan kemenangan 2024, PKS harus lebih bekerja cerdas agar lebih diterima oleh masyarakat. Karena, masyarakat Indonesia sadar bahwa semua perjuangan PKS ini untuk kepentingan rakyat Indonesia secara keseluruhan.
Semoga PKS menang di 2024. Jangan lagi ada kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Jangan lagi ada ulama yang dihina-hina. Rajut kembali persatuan antar anak bangsa yang terpecah belah. NKRI yang benar-benar NKRI.
Kusnaini
SPKK dan Relawan Literasi PKS Cisoka Kabupaten Tangerang
Sumber :