Tampilkan postingan dengan label Adang Sudrajat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Adang Sudrajat. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 Februari 2020

Kualitas Kesehatan, Modal Jaga Nilai Luhur Bangsa

Anggota Komisi IX DPR RI Adang Sudrajat. Foto : Dok/Man
Anggota Komisi IX DPR RI Adang Sudrajat mengimbau semua pihak untuk fokus membangun kualitas kesehatan yang dimulai dari peningkatan kualitas dalam menjalani hidup. 

Pola hidup yang terdiri dari pola makan, pola berpakaian, hingga berinteraksi dengan sesama warga merupakan kunci dasar dalam peningkatan kulitas dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
"Ada hubungan erat antara kualitas kesehatan kita dengan kualitas hidup kita yang berujung pada penjagaan nilai luhur bangsa yakni menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan meningkatkan kualitas persatuan Bangsa,” ujar Adang dalam berita rilisnya, Senin (10/2/2020).

Kamis, 10 Oktober 2019

Politisi Senayan Tolak Kenaikan Iuran BPJS

Anggota DPR RI Adang Sudrajat meminta pemerintah untuk membatalkan rencana kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. 

Legislator dari Kabupaten Bandung dan Bandung Barat ini berkeyakinan bahwa, bila BPJS dinaikkan, dampak yang dirasakan masyarakat yang tergolong memiliki ekonomi lemah akan sangat terasa bebannya.

Baru-baru ini, kata Adang, pemerintah memiliki rencana akan menaikkan Iuran BPJS Kesehatan. Rencana kenaikan ini dilakukan secara serentak pada tahun 2020 pada golongan kelas I, II dan kelas III. Adapun iuran kelas I dari Rp 80.000 menjadi Rp 160.000, kelas II dari Rp 51.000 menjadi Rp 110.000 serta kelas III dari Rp 25.500 menjadi Rp 42.000. 

Senin, 10 Desember 2018

Legalitas SIP Sebaiknya Lebih di Utamakan dibanding menjadi PNS


Anggota Komisi IX DPR RI, Adang Sudrajat dalam kunjungannya ke Jawa Barat bersama tim kunspek mengatakan bahwa sebaiknya para tenaga medis sebaiknya lebih memprioritaskan legalitas (Surat Izin Praktek) SIP dibanding menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), baik itu sebagai bidan, apoteker, dokter dan lain-lain. 

“Sebaiknya anak bangsa tidak terlalu mengejar untuk menjadi PNS. Sebetulnya legalitas punya SIP itu lebih penting, terutama keterlibatan mereka dengan NS (Nusantara Sehat) supaya cepat dapat SIP walaupun mereka dengan syarat internship sudah dapat tetapi mereka membutuhkan hal-hal yang lain. Ini menjadi peluang, tetapi jangan sampai menjadi penghambat dalam distribusi dokter keseluruh Nusantara,” ujar Adang di Ruang Rapat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Bandung, Jumat (7/12/2018).

Kamis, 23 Juni 2016

Aleg PKS Dorong Penambahan Rumah Sakit Kanker Milik Pemerintah



Anggota Komisi IX DPR RI Adang Sudrajat menyoroti minimnya rumah sakit kanker milik pemerintah yang hanya berjumlah satu, yakni Rumah Sakit Dharmais di Jakarta.
Adang menegaskan jumlah rumah sakit khusus kanker tersebut perlu ditambah jumlahnya. 
Sebab, saat ini kanker adalah penyakit urutan pertama yang menjadi penyebab kematian di seluruh dunia.

Rabu, 20 April 2016

Fraksi PKS Terima Masukan Revisi UU ITE tentang Pencemaran Nama Baik


JAKARTA – Fraksi PKS DPR RI menerima masukan dari koalisi masyarakat sipil, Sahabat untuk Informasi dan Komunikasi yang Adil (SIKA), tentang Revisi UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) di Ruang Pleno Fraksi, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/4).
Masukan yang berlangsung pada Hari Aspirasi tersebut, diterima oleh tiga orang Anggota Baleg Fraksi PKS, yaitu Hermanto, Martri Agoeng, dan Adang Sudrajat; bersama dengan Sekretaris Fraksi PKS Sukamta.

Kamis, 04 Juni 2015

Adang Sudrajat Lengkapi Formasi Fraksi PKS DPR


Setelah kehilangan kader terbaik yang duduk sebagai anggota Komisi IV DPR RI, yaitu Ma’mur Hasanuddin (Allahu yarham), yang wafat pada 6 April 2015 lalu, kini formasi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lengkap kembali setelah digantikan dr. Adang Sudrajat sebagai anggota DPR, yang dilantik pada hari ini, Kamis (4/6). 
Adang Sudrajat diangkat menjadi Anggota DPR setelah Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memutuskan untuk mengusulkannya menjadi pengganti alm. Ma’mur Hasanuddin yang wafat akibat sakit, mewakili warga di wilayah pemilihannya di Jawa Barat II, yaitu Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.