Tokyo, Jepang (10/4) – Berdasarkan pada laporan saksi-saksinya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berhasil unggul dalam perolehan suara di Jepang.
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Jepang menyiapkan dua TPS untuk WNI di Jepang, yakni TPS Tokyo dan TPS Osaka.
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Jepang menyiapkan dua TPS untuk WNI di Jepang, yakni TPS Tokyo dan TPS Osaka.
Di tempat pemungutan suara (TPS) Tokyo dari 501 suara sah, PKS memperoleh 178 suara (35.5 persen), disusul PDIP dengan 146 suara (29.1 persen), dengan posisi ketiga oleh Gerindra dengan perolehan 43 suara (8.6 persen). Berikutnya berturut-turut 4 PAN dengan 39 suara, dan Partai Golkar dengan 25 suara.
Sementara di TPS Osaka dari 95 suara, PKS memperoleh 33 suara (35 persen), disusul PDIP dengan 27 suara (28 persen) dan posisi berikutnya, Gerindra dan PAN masing-masing delapan suara dan Nasdem enam suara.
Penghitungan suara TPS Tokyo sendiri dilakukan pada Rabu (9/4) malam waktu setempat di Sekolah Republik Indonesia Tokyo. Penghitungan suara disaksikan WNI yang datang dari Tokyo sendiri, Yokohama, dan Saitama. Dari PKS hadir Endrianto Djajadi, Ketua PIP (Pusat Informasi) PKS Jepang. Penghitungan dimulai pukul 20.45 hingga 23.30 waktu Jepang.
Sementara itu penghitungan suara yang dikirim melalui pos rencananya baru akan dilaksanakan pada tanggal 12 April 2014 dan 15 April 2014. "Mudah-mudahan kemenangan di dua TPS ini dibarengi dengan kemenangan PKS (dalam Pemilu Legislatif) melalui pos," ujar Endrianto yang sudah 20 tahun berdomisili di Jepang.
Endrianto menyebutkan, partisipasi WNI di Jepang meningkat dalam Pemilu 2014 ini. Tahun 2009 di TPS Tokyo hanya 200 WNI yang ikut mencblos. Tahun ini meningkat menjadi 513. Demikian juga halnya dengan di Osaka. Pada Pemilu 2009 hanya 48 WNI yang berpatisipasi. Tahun ini angkanya menjadi 100 pemilih.
Untuk mengawal Pemilu di jepang PKS menyertakan sejumlah saksi di dua TPS yang dibuka Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN). Untuk di TPS Tokyo saksi PKS adalah Jonny Herwan, mahasiswa program Doktor di Tokyo Metropolitan University dan Aksanul Fardhi, ahli information technology (IT) yang bekerja di sebuah perusahaan di Jepang.
Sedang saksi di TPS Osaka adalah Kemas Muslim Lhaksmana, mahasiswa program doktor di Kyoto University. Kemas menjadi satu -satunya saksi dari parpol di TPS Osaka.
Sedang saksi di TPS Osaka adalah Kemas Muslim Lhaksmana, mahasiswa program doktor di Kyoto University. Kemas menjadi satu -satunya saksi dari parpol di TPS Osaka.
Ketua PIP PKS Jepang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh warga Indonesia yang telah memberikan kepercayaannya kepada PKS. Menurut dia, menang atau kalah dalam Pemilu tidak akan mengubah pelayanan PIP-PKS kepada WNI yang ada di Jepang.
“PIP-PKS akan tetap melayani WNI yang ada di luar negeri, termasuk di Jepang,” tutupnya.
Sumber :