Gubernur Jabar Ahmad Heryawan berharap buku pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes) tingkat SMA/SMK agar ditarik dari peredaran karena menimbulkan masalah dalam kehidupan masyarakat.
"Saya kira ketika menjadi perdebatan masyarakat membuat 'confused', lebih bagus ditarik,"
kata Gubernur di Bandung seperti dikutip Antara, Jumat.
Ia menuturkan, jika tidak ditarik maka disarankan bab atau lembaran dalam buku pelajaran yang bermasalah itu dihilangkan.
Sedangkan lembaran materi lainnya, menurut Gubernur tidak menimbulkan gejolak persoalan pada kehidupan masyarakat.
"Dihilangkan bab itu, karena yang lainnya tidak masalah hanya bab itu," kata politisi PKS itu.
Ia menegaskan, persoalan peredaran buku yang dinilai masyarakat dan tenaga pendidik itu senonoh merupakan masalah nasional bukan pemerintah provinsi
Pemerintah provinsi, kata Gubernur, tidak dapat menarik peredaran buku yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu.
"Ini masalah nasional bukan masalah provinsi," kata Heryawan.
Sebelumnya Forum Aspirasi Guru Independen (FAGI) Kota Bandung mendesak pemerintah untuk menarik buku tersebut dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melarang peredaran buku yang tidak patut disampaikan kepada anak didik karena tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.
Dalam buku halaman 128 dan 129 menyampaikan materi yang dinilai telah merendahkan martabat wanita tentang hubungan seks bebas pria kurang beresiko dibandingkan wanita.
Selanjutnya ada beberapa tip pacaran dalam buku tersebut yang dinilai melegalkan pacaran pada kalangan pelajar, bahkan menyebutkan larangan mengonsumsi makanan yang dapat merangsang sebelum pacaran.(*)
Sumber :