JAKARTA - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Markas Dakwah PKS dihadiri sejumlah tokoh dan perwakilan ormas Islam. Kegiatan Maulid berlangsung khidmat.
Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al Jufrie dalam kesempatan tersebut menyampaikan taujih tentang persatuan umat. Menurutnya, kaum muslimin Indonesia harus mengaca dari kebangkitan Turki yang saat ini menjadi representasi kekuatan dunia Islam dalam memperjuangkan kepentingan umat.
"Milyaran kaum muslimin di dunia saat ini mendoakan mengharapkan Turki. Mengapa? karena Turki menjadi kekuatan umat Islam untuk memperjuangkan nasib jutaan saudara kita seperti di Suriah, Palestina," ujar Habib Salim dalam taujih maulid Nabi Muhammad SAW di kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Habib Salim lalu memaparkan, hampir 11 juta warga Suriah keluar negaranya mencari perlindungan dengan menjadi pengungsi. Mereka berjalan menuju negara-negara Eropa Timur. Namun banyak seperti mengalami penghinaan dan kekerasan ketika tiba di negara tujuan.
Sementara Turki tampil menjadi salah satu negara 'penyelamat' dengan membuka wilayahnya untuk menerima dan menampung jutaan pengungsi dari Suriah dan Palestina.
"Seharusnya kita lah umat muslim terbesar dunia yang memgambil peran itu, memperjuangkan saudara-saudara kita. Kalau alasan masalah dalam negeri, rupiah lemah, dollar menguat, dan sebagainya, semua negara juga memiliki masalah dalam negeri masing-masing. Tapi mereka bisa berperan lebih jauh keluar," cetus mantan Dubes RI untuk Arab Saudi ini.
Bekas pengajar di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) ini berharap, persatuan umat Islam Indonesia dapat terwujud sehingga menciptakan kekuatan yang mampu memperjuangkan kepentingan dunia Islam. Setiap elemen umat Islam baik ormas, lembaga sosial dan pendidikan, maupun partai politik Islam memiliki nilai plus masing-masing yang saling melengkapi sebagai satu tubuh umat Islam.
“Kita ini satu, dalam Islam. Setiap elemen punya peran masing-masing dan saling melengkapi. Seperti anggota tubuh, semuanya punya peran. Kepala tidak lebih hebat dari tangan dan kaki. begitupun sebaliknya. Boleh jadi yang dibawah lebih mulia, karena memikul beban atasnya yang berat, ” jelas Habib Salim.
Cucu pendiri organisasi Islam Al-Khairat ini juga mengatakan, keharusan meneladani Nabi Muhammad SAW dalam membangun persatuan umat Islam. Menurutnya, diperlukan semangat berkorban baik harta maupun jiwa (tadlhiyah) dan mendahulukan saudara (itsar) untuk merajut persatuan. Hal itu lah yang dicontohkan Rasulullah dan para sahabatnya baik dari Muhajirin maupun Anshor.
"Pernah Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Umar dalam satu waktu bersamaan belum makan. Mereka saling mendahulukan satu sama lain untuk memenuhi lapar. Bukan karena puasa, tapi karena harta mereka digunakan untuk perjuangan dakwah Islam. Bahkan saat ada daging kambing disajikan oleh sahabat, Nabi Muhammad meminta daging tersebut diantarkan ke Fatimah yang sudah lama tidak merasakan daging,” tuturnya.
Maulid Nabi Muhammad SAW di Markas Dakwah PKS berakhir pukul 22.30 WIB. Beberapa tokoh yang hadir antara lain Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Habib Nabiel Al Musawwa (Ketua Majelis Rasulullah) Ust Fadlan Garamatan, KH Tengku Zulkarnain dan sejumlah habaib ibu kota.
Hadir juga perwakilan dari ormas Islam seperti MUI, DDII, ICMI, Parmusi, Ikadi, PUI, FPI, Jam'iyah Al Washliyah, dan Al Ittihadiyah.
Jajaran pimpinan pusat PKS yang hadir selain Habib Salim antara lain Wakil Ketua MS Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua MPP Suharna Surapranata, Ketua Dewan Syariah Pusat PKS Surahman Hidayat, dan Ketua FPKS Jazuli Juwaini.
Sumber :