Jakarta (25/6) - Pulang ke kampung halaman atau mudik memang menjadi tradisi bagi warga Indonesia. Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid paham tentang hal tersebut. Hanya saja ia sudah lama tidak mudik.
"Kebetulan saya anak tertua. Kebetulan ibu saya di Prambanan, di Jawa Tengah sudah wafat. Sementara itu ayah dan ibu mertua saya masih lengkap semua, sehingga selama lebaran ini saya ada di Jakarta. Silaturahim dengan keluarga besar di Jakarta," kata Hidayat di kediaman Dinasnya Jalan Kemang Selatan,Jakarta Selatan pada Ahad (25/6/2017).
Hadirnya teknologi komunikasi menurutnya juga makin memudahkan untuk komunikasi baik lewat jaringan telepon maupun media sosial seperti Instagram, Facebook maupun WhatsApp.
"Semua bisa dijadikan sarana untuk mengokohkan silaturahim. Barangkali karena faktor waktu dan tempat, sehingga semua tidak bisa bertatap muka. Di satu pihak kita saling menghormati, di pihak lain kita bisa memanfaatkan alat komunikasi untuk kita pakai," ujarnya.
Terkait mudik, Hidayat mengkritik infrastruktur yang terkesan kejar tayang. Seperti tol fungsional akhirnya beralih status menjadi jalan darurat sebab tak layak digunakan 24 jam.
"Sarana jalan raya selama ini terkesan dipersiapkan agak terburu-buru. Seperti jalur alternatif yang harusnya dipersiapkan sejak beberapa bulan lalu. Inilah yang selalu terjadi, seluruh pekerjaan tambal sulam menjelang. Nanti ketika rusak lagi dikhawatirkan sebagai proyek abadi dan itu tidak menguntungkan," kritiknya.
Sumber :