Bandung (3/7) - Isu meledaknya angka migrasi masyarakat desa ke kota pasca lebaran, sering kali hadir setiap tahunnya.
Sanak famili yang merasa dirinya memiliki kehidupan yang lebih baik setelah pindah ke kota, tak sungkan mengajak saudara, atau tetangganya di desa untuk mengikuti jejak langkahnya mengadu nasib ke kota.
Migrasi menjadi salah satu persoalan dalam proses pengendalian populasi, fenomena arus balik setiap tahun selalu diikuti pergerakan tenaga kerja menuju Kota.
Namun meski demikian, tidak semua pekerja migran memiliki kemampuan yang cukup untuk 'bekal hidupnya' di kota.
Hingga pada akhirnya, sesampainya mereka ke Kota, kondisi pekerjaan yang diharapkan tidak sesuai dengan yang dibayangkan. Akibatnya, pasca-Lebaran, jumlah pekerja sektor informal meningkat di perkotaan.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) justru mengimbau agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan gemerlapnya kota. Aher menilai tidak ada sama sekali jaminan seorang yang merantau ke kota akan sukses. Namun, yang menjadi faktor utama suksesnya seseorang adalah keterampilan yang dimilikinya.
"Pertama tentu kepada para masyarakat, jangan tergiur dengan kota, boleh jadi kota itu menggiurkan tapi belum tentu ada jaminan keberhasilan, kesuksesan, kalau mau merasakan hidup di kota dipersilahkan dengan keahlian yang baik, tidak coba-coba, dan sudah diperhitungkan secara matang," kata Gubernur Aher, di Gedung Sate Bandung, Minggu (02/07/2017).
Justru Aher berpesan supaya masyarakat di desa tetaplah tinggal di desa untuk memajukan desanya. Bahkan kini pemerintah pusat pun tengah menggalakkan pembangunan dari "pinggiran", atau dari desa. Disitu, masyarakat asli desa bisa mengabdi, dan berkarya untuk kemajuan desa tercintanya.
"Justru saya berharap yang di desa tetap di desa, sebab sekarang kita kan sedang terus mengembangkan pedesaan kita, pemerintah Pusat punya program membangun dari pinggiran, ada anggaran APBN untuk desa-desa, pemerintah Provinsi pun ada bantuan ke desa, begitu pula kabupaten/kota ada Alokasi Dana Desa (ADD) untuk desa-desa," kata Aher.
Aher mengatakan, sejumlah program pro-desa tersebut cukup memadai untuk pengembangan desa. Oleh karenanya, dirinya juga meminta kepada para kepala desa untuk memberdayakan masyarakatnya demi memajukan kehidupan di desa.
"Kita gunakan akal sehat kita, rasio kita, mencari kehidupan yang terbaik sesuai kemampuan dan profesi kita, dan selalu hati-hati yang penting dimana pun masyarakat berada, bisa hidup nyaman, hidup tentram, hidup untuk menuju kesejahteraan," ucapnya.
Sumber :