Jakarta (9/3) -- Perempuan terkenal dengan kehalusan nurani yang senantiasa mewarnai sifat-sifat keperempuannya.
Wirianingsih berpandangan, sifat-sifat keperempuannya tersebut dapat menjadikan para politisi perempuan lebih peka atau sensitif terhadap perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Hal ini disampaikan oleh Wirianingsih dalam sambutannya di acara Konsolidasi Bakal Calon Anggota Dewan (BCAD) Perempuan PKS untuk Pemenangan Pemilu 2019 di Jakarta, Kamis (8/3/2018) lalu.
Politisi Senior PKS yang juga merupakan Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS menyebutkan terdapat dua hal yang harus disiapkan oleh para perempuan yang akan terjun ke ranah politik. Pertama, landasan ideologi sebagai dasar dan tujuan perjuangan. Kedua, memiliki kecakapan dalam menjalankan peran politiknya.
"Berpolitik merupakan pilihan sadar untuk memperjuangkan cita-cita luhur dalam mendirikan negara. Yaitu untuk tercapainya keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Politik merupakan ranah dimana kebijakan dibuat untuk mengatur kehidupan berbangsa agar tertib dan damai. Kebijakan dibuat juga untuk melindungi segenap rakyat dari berbagai tantangan dan ancaman yang berbahaya bagi keberlangsungan kehidupan." papar ibu sebelas anak yang biasa disapa Wiwik.
Wiwik juga berpesan kepada seluruh Bacaleg Perempuan yang hadir agar menjaga kepercayaan yang diberikan oleh rakyat. Kepercayaan rakyat harus dikembalikan kepada rakyat dengan penuh tanggung jawab. Tidak mengambil yang bukan haknya, tidak korupsi dan menjungjung nilai-nilia kejujuran serta melayani rakyat.
"Titik rawan perempuan berpolitik adalah pada keterbatasan modal kampanye, karena itu penting untuk melakukan kompetisi dengan sehat. Disinilah butuh kekuasaan, otoritas yang mengatur kesejahteraan bagi rakyat," tegas Wiwik.
Selain itu, Wiwik menambahkan agar menjadikan politik kaya akan muatan edukasi politik kepada masyarakat. Agar, lanjutnya, permasalahan kemiskinan, kebodohan, dan gizi buruk yang selalu menjadi pekerjaan besar dapat terputuskan.
"Edukasi politik harus dilakukan agar rakyat menjadi pintar dan tidak selalu dibodohi. Rakyat harus memilih wakilnya yang terpercaya, bukan siapa yang membayar dengan mahal," tambahnya.
Sebagai penutup, Wirianingsih mengingatkan kepada seluruh peserta agar memiliki kecakapan yang dapat mengantarkan Indonesia yang lebih baik.
"Harus well educated (berwawasan luas), menguasai landasan konsitusi bernegara, memahami karakter bangsa Indonesia dengan keunikan dan keberagamannya, mampu menyampaikan pendapat dan argumentatif terkait fungsi-fungsi legislasi, penganggaran (budgeting), dan pengawasan, harus sehat jasmani dan rohani, memiliki kapasitas dan integritas," tutup perempuan pendiri Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia ini.
Sumber :