Semarang, PKS Jateng Online - Fenomena Crosshijaber secara fitrah adalah sesuatu yang tidak lazim dan sangat meresahkan terutama bagi kalangan Muslimah. Tentunya sangat bertentangan dengan syariat Islam.
"Secara gamblang, sudah jelas pelaku Crosshijaber merusak area privat Muslimah. Apalagi aksinya banyak dilakukan di masjid-masjid.Saya khawatir para Muslimah jadi takut ke masjid", ujar Zubaedah saat ditemui Humas PKS (Selasa, 22/10/2019).
Zubaedah menambahkan, fenomena ini jelas merusak batas-batas interaksi lawan jenis. Karena kasus yang terjadi pelaku mengajak selfi dan bersentuhan langsung dengan Muslimah. Hal tersebut sangat merusak hijab dalam interaksi antara laki-laki dan perempuan.
"Sebagai seorang Ibu, saya khawatir tentang keselamatan anak-anak perempuan, terkhusus yang berhijab. Secara implisit merusak citra muslimah yang berhijab dan mengancam keselamatan wanita yang berhijab," ujarnya.
Ketua BPKK DPW PKS Jateng tersebut berpesan kepada para Muslimah agar lebih kuat menjalin kedekatan dengan Allah atas ujian ini dan menghimbau agar tidak sendirian ketika hendak bepergian dan selalu waspada.
"Bagi para pelaku, insyaflah. Ingat bahwa kalian dilahirkan oleh seorang perempuan yaitu seorang Ibu. Coba bayangkan jika Ibu kalian mengalami atau diperlakukan demikian. Hati-hati dengan azab Allah", pungkasnya.
Senada dengan Zubaedah, Anggota DPRD Jawa Tengah Fraksi PKS Ida Nurul Farida juga menyayangkan terkait fenomena Crosshijaber. Ida menilai bahwa fenomena ini adalah bentuk penyimpangan yang mengarah kepada kejahatan.
"Sebagai seorang muslimah saya cukup sedih. Prihatin dengan fenomena yang membuat kita sebagai Muslimah kurang nyaman seperti sekarang ini", ungkapnya
Pungkasnya Anggota Legislatif dari Dapil 2 Jawa Tangah ini berpesan agar kaum Muslimah lebih meningkatkan kerapian dalam berpakain, agar lebih terjaga. Dan tetap berhati-hati serta waspada jika berada di tempat umum.
Sumber :