Jakarta – Meskipun data anak yang sakit dalam periode pandemik ini, baik di dalam maupun luar negeri tidak besar, tetapi cukup banyak.
Hal ini mendapat tanggapan Anggota DPRD DKI Fraksi PKS Muhammad Thamrin yang meminta Pemprov DKI untuk wasapda dan hati-hati, khususnya bagi Dinas Pendidikan yang akan membuka sekolah, apalagi banyak desakan petisi orang tua yang meminta sekolah tetap ditutup sampai keadaan benar-benar aman dan kurva nol.
“Orang tua banyak yang sangat khawatir,” kata Thamrin, di Jakarta, Jum’at (29/5/2020).
Menurut pria yang akrab disapa Kyai Thamrin, anak-anak ternyata rentan tertular, ini menunjukkan bukti bahwa rumor Covid-19 tidak menyerang anak-anak, adalah tidak benar.
“Berapapun usianya, bahkan anak-anak juga tetap terkena dan banyak yang meninggal,” lanjut Thamrin.
Dirinya juga tidak menafikan terhadap kurva positif Covid-19 DKI yang mulai landai, namun masyarakat tetap diminta waspada. Jika pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir dan tidak diperpanjang, maka anak-anak kemungkinan akan diminta kembali belajar di sekolah.
“Pemprov DKI harus benar-benar mengkaji protokol new normal pada dinas pendidikan, karena sangat menjadi kekhawatiran orang tua. Bahkan kasus COVID-19 pada anak di Indonesia cukup besar dibandingkan negara lain,” ujar Thamrin prihatin.
Thamrin yang juga anggota Komisi E bidang Pendidikan menyebutkan, dalam data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 129 anak meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Dan yang menyedihkan lagi, 14 anak meninggal dengan status positif Covid-19, anak juga rentan terhadap virus ini.
Thamrin melanjutkan, data Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Covid juga menyampaikan, data anak-anak yang positif dan resiko menularkan ke orang tua. Bahkan KPAI menyampaikan sekitar 831 anak yang terinfeksi Covid-19.
Usia anak yang tertular itu berkisar 0-14 tahun. Sebelum turun pada posisi nol, WHO menyampaikan 2% usia anak-anak terdampak Covid-19. Thamrin minta sekolah tidak ada tatap muka, proses kegiatan belajar mengajar tetap via online.
“Penularan covid terjadi melalui kontak fisik dan berdekatan antar manusia, berkerumun sangat sulit dicegah di lingkup sekolah. Jika kurva belum nol, saya meminta Gubernur Anies untuk tidak membuka sekolah secara tatap muka,” pungkasnya.
Sumber :