Magetan (04/01) — Momen akhir tahun 2024 menjadi penting untuk terus menjaga agar ekonomi rakyat terus tumbuh. Kekuatan ekonomi Indonesia sesungguhnya ada pada kekuatan ekonomi rakyat kecil yang terejawantahkan dalam usaha kecil menengah di perdesaan.
“Pertumbuhan ekonomi kita masih bergantung kepada konsumsi rumah tangga dan usaha kecil di perdesaan, inilah jantung ekonomi Indonesia. Kita harus menjaga dengan mereka tetap produksi,” papar Riyono ‘Caping’ Aleg DPR asli putra Magetan.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu penopang ekonomi nasional karena UMKM mencakup sekitar 99% total unit usaha di Indonesia, berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga 60,51%, serta menyerap hampir 97% dari total tenaga kerja di Indonesia.
Menurut Riyono Caping bahwa data diatas membuktikan 97% tenaga kerja kita berasal dari usaha kecil, mulai pedagang kaki lima, jualan klontong, tukang bakso, kuliner pinggir jalan, industri rumahan, serta produk harian yang digunakan oleh rakyat sebagai penopang ekonomi nasional.
“Saya mengajak umkm di Magetan dalam agenda pagelaran seni reog agar mereka berjualan dan berputar ekonomi rakyat kecil kita, merekalah sessumgguhnya yang menggerakkan ekonomi di perdesaan dan nasional” tambah Riyono.
Tenaga kerja UMKM paling banyak bekerja pada lapangan pekerjaan Pertanian, Perdagangan, dan Industri Pengolahan. Pola tersebut telah terjadi dalam periode 2019-2022. Artinya perdesaan dan pertanian adalah salah satu soko guru ekonomi nasional.
Data dinas Koperasi UMKM di Magetan mencapai 160.000. Dengan 155.000 didominasi oleh usaha berskala mikro dengan asset dan produktivitas terbatas, sekitar 5.000-an usaha kecil, dan 100 lebih usaha menengah.
“Kita dorong agar perbaikan kualitas produk, jaringan pasar, promosi digital serta peningkatan penjualan melalui berbagai usaha, Magetan perlu perbanyak event agar semakin berkembang umkm-nya” tutup Riyono.
Sumber :