Tiga kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dasar-Menengah terkesan ngawur dan tidak melalui analisis serta kajian yang mendalam.
Yaitu, menghentikan pemberlakukan kurikulum 2013, mengajak investor asing membangun SMK dan mengganti buku pelajaran yang menggunakan kertas dengan electronic book atau disebut E-Sabak.
Penilaian itu disampaikan Sekretaris Bidang Pendidikan dan Kaderisasi PP Pemuda Muhammadiyah, Muhammad Abrar Parinduri, dalam keterangannya pagi ini, Sabtu, 17 Januari 2015.