Minggu, 19 April 2015
Pembangunan dan Peningkatan Jalan dari Padang Menuju Pekanbaru
Berikut paparan Irwan Prayitno yang disampaikan melalui akun facebooknya, Minggu (19/4/2015).
PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN JALAN DARI PADANG MENUJU PEKANBARU
Gambar 1. Jembatan Batang Anai (sudah selesai). 1 dari 4 jembatan yang sudah selesai dikerjakan di jalan baru Duku-Sicincin. 2. Jalan Sicincin-Malalak (sudah selesai) . 3. Terowongan Balingka (sedang pembebasan tanah). 4. Jembatan Ngarai Sianok (dalam perencanaan) 5. Fly Over Silaing (dalam perencanaan). 6. Fly Over Aur Kuning Bukittinggi (sudah selesai). 7. Jembatan Kelok 9 (sudah selesai).
Berdasarkan RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) DAERAH SUMBAR tahun 2005 s.d tahun 2025. Ruas jalan Padang-Bukittinggi-Payakumbuh-Batas Riau (230 km). Rute Padang-Bukittinggi merupakan jalur padat lalu lintas penumpang dan barang, terutama di saat liburan dengan jarak 90 km ditempuh dalam waktu 5-6 jam. Usaha mengurangi waktu tempuh tersebut dilakukan dengan dua cara: 1. Penambahan jaringan jalan baru sekaligus sebagai pengembangan wilayah dan 2. Perbaikan lingkungan yang menjadi hambatan/black spot seperti lokasi rawan longsor Lembah Anai, pasar tumpah Koto Baru, Padang Luar dan Aur Kuning.
A. Penambahan Jaringan Jalan Baru
Rute yang akan ditempuh dimulai dari Padang Bypass-Duku-Sicincin-Malalak-Balingka-Terowongan Balingka-Jembatan Gantung Ngarai Sianok sehingga tersambung dengan Bukittinggi Bypass (74,5 km).
1. Duku – Sicincin Highgrade Highway (jalan 27 km, jembatan 4 bh 420 meter) dengan catatan pembentukan jalan baru telah selesai 18 km (Rp 95,09 miliar) dan 4 buah jembatan (Rp 87,30 miliar), sedangkan 9 km lagi dalam tahap pembebasan lahan.
2. Koto Mambang-Balingka-Terowongan Balingka-Jembatan Gantung Ngarai Sianok sehingga tersambung dengan Bukittinggi Bypass, dengan catatan ruas Koto Mambang-Balingka sepanjang 39,40 km telah difungsikan, 7 km jalan, terowongan Balingka sepanjang 1,1 km perkiraan biaya Rp 450 miliar dalam proses pengadaan lahan. Perkiraan biaya pembangunan jembatan gantung Ngarai Sianok Rp 700 miliar dengan panjang 490 m.
B. Perbaikan Lingkungan Hambatan/Black Spot.
Pada ruas Padang-Bukittinggi: 1. Perkuatan tebing tanjakan Anai (112 meter, Rp 18,90 miliar). 2. Jalan layang Anai menyusur sungai (1,6 km, Rp 1,2 triliun). DED telah selesai dan tahap pembebasan tanah.
Bukittinggi sebagai kota nomor dua terbesar di Sumbar setelah Padang, mempunyai hubungan dengan Prov. Riau melalui ruas jalan Bukittinggi-Payakumbuh-Batas Riau (152 km) dan terdapat jembatan layang Kelok 9 (3,03 km, Rp 602,55 miliar) saat ini dalam kondisi mantap setelah dilakukan peningkatan jalan dengan biaya Rp 452 miliar.