Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Ahmadi mengajak semua elemen bangsa, terutama pemegang amanah pemerintahan untuk membangun Indonesia penuh integritas tanpa korupsi dengan mencontoh sikap dan perilaku Nabi Muhammad SAW.
Hal itu diungkapkannya dalam peringatan tiga hari spesial di bulan Desember, yakni hari anti korupsi yang jatuh pada 9 Desember, hari Hak Asasi Manusia (HAM) pada 10 Desember dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 12 Desember.
“Tiga momentum spesial tersebut harus menjadi perenungan bagi kita, bahwa kita harus belajar, bahwa Republik ini didirikan oleh mereka, orang-orang yan bersih penuh integritas, kita harus tegakkan itu kembali,”ujarnya di Semarang, Selasa (13/12/2016).
Tentang budaya korupsi, Ahmadi menilai bahwa salah satu dari awalan seorang untuk bertindak korup adalah sifat serakah. Sehingga, untuk memberantas korupsi di Indonesia, perlu untuk menghilangkan sifat serakah paling kecil sekalipun pada tiap pribadi. Ahmadi menyebut terkikisnya budaya malu membuat berkembangnya budaya korup. Jika budaya malu itu terus ditumbuhkan, maka akan menekan seseorang berbuat korupsi.
”Malu karena makan uang rakyat, malu karena menyelewengkan amanah, artinya pencegahan korupsi juga harus dengan pendekatan budaya, ya budaya malu itu, sehingga kedepan pemberantasan korupsi di Indonesia akan semakin mudah,”ungkapnya.
Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng ini mengajak kepada semua masyarakat, terutama para pejabat dan tokoh publik untuk mencontoh perilaku anti korupsi dari sosok Nabi Muhammad SAW. Sehingga, dengan mencontoh sikap dan perilaku Nabi Muhammad SAW, Ahmadi menyebut bahwa penegakan hukum, HAM dan pemberantasan korupsi akan menjadi lebih mudah.
“Wulidal Musyarraf, telah lahir Nabi yang dimuliakan di bulan Rabi'ul Awwal, sikap dan perilaku jujur dan amanah dalam diri sosok Nabi Muhammad harusnya menjadi rujukan bagi segenap elemen bangsa Indonesia, terutama para pemegang amanah rakyat untuk meneladani sikap beliau, sehingga perilaku koruptif dalam hal apapun dapat dikikis,”papar legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Lebih lanjut, Ahmadi menilai bahwa semangat menguatkan integritas tanpa korupsi segenap elemen kebangsaan harus dipupuk dari hal yang paling kecil, yakni diri sendiri. Nabi Muhammad SAW, kata Ahmadi, adalah sebaik-baik teladan dalam semua hal, termasuk dalam amanah kepemimpinan.
“Beliau adalah sosok pemimpin yang amanah, pribadi yang mampu menjaga lisan, dan menebar banyak manfaat untuk rakyat yang dipimpinnya, saat ini kita merindukan sosok pemimpin seperti beliau, amanah dalam memimpin, jujur serta mampu menjaga lisan sebagai pribadi yang baik,”tandasnya.
Cara yang bisa dilakukan, imbuh Ahmadi, adalah dengan menjadi pribadi tangguh, jujur serta profesional untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. “Mari wujudkan Indonesia yang bebas dan bersih dari korupsi, tegakkan integritas dan kerja secara profesional untuk Indonesia tangguh,”tandasnya.
Ahmadi juga meminta kepada aprat penegak hukum seperti Komisi Pemberantasn Korupsi (KPK), Kepolisian dan Kejaksaan untuk tidak tebang pilih. “kami meminta dan sangat berharap agar KPK, Kejati dan Polda Jateng dalam menangani kasus korupsi memperlakukan semua orang sama di mata hukum. Rakyat biasa ataupun pejabat dengan kedudukan tinggi memiliki hak yang sama di depan hukum,"pungkasnya.
( Ped )
Sumber :