Di hadapan kader dan simpatisan Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDI) Kota Bandar Lampung, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengajak keluarga besar DDI mencontoh dan melanjutkan perjuangan pendiri sekaligus pengurus pusat DDI Mohammad Natsir.
Mohammad Natsir, menurut Hidayat adalah sosok pahlawan yang sangat penting dalam menjaga tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berkat keberaniannya menyampaikan mosi integral Natsir dihadapan sidang paripurna DPR RIS 3 April 1950, Indonesia yang saat itu dihadapkan pada perpecahan, bisa kembali utuh di bawah konstitusi UUD 1945.
Pernyataan itu disampaikan Hidayat Nur Wahid saat memberikan Sosialisasi. Empat Pilar MPR RI dikalangan Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDI) Kota Bandar Lampung. Acara tersebut berlangsung di Gedung Rimbawan, Jl. P. Diponegoro Bandar Lampung, Minggu (20/8).
Pemikiran cemerlang Natsir yang juga Ketua Fraksi Partai Masyumi, itu akhirnya diterima dan diakui oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Sehingga kedua proklamator, itu mengikuti pemikiran Natsir agar Indonesia tidak terpecah, dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Inilah jejak-jejak perjuangan umat Islam menjaga keutuhan NKRI. Karena itu tidak benar kalau islam dan Indonesia didikotomikan. Tidak benar kalau dikatakan Islam anti NKRI", kata Hidayat menambahkan.
Indonesia ditahun 1950, menurut Hidayat memang menghadapi suasana genting. Pasalnya pada 1948 terjadi pemberontakan PKI Madiun. Lalu pada 1949 giliran DI TII. Dan pada 1949 pula Indonesia menjadi RIS sebagai hasil konferensi Meja Bundar.
Mosi integral Natsir berarti menolak RIS dan kembali kepada NKRI yang disetujui sejak 18 Agustus 194d. Karena itu pada 17 Agustus 1950 diproklamirkan kembalinya NKRI.
Sumber :