Wakil ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menerima pengaduan dari Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Medan, Sumatera Utara terkait kondisi yang dialami sekolah swasta dalam sistem pendidikan di negeri ini.
“Ada tiga aspirasi atau curhatan yang dirasakan oleh pihak Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda sebagai salah satu sekolah swasta. Tentu itu terkait sistem pendidikan di negeri ini.
Pertama, mereka menilai penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri (PTN) dengan jalur undangan selama ini dinilainya tidak adil bagi sekolah swasta.
Pasalnya, selama ini kesempatan bagi siswa dari sekolah swasta untuk bisa masuk ke PTN melalui jalur undangan sangat kecil. Padahal, mereka menilai siswa cukup berkualitas dengan nilai yang cukup tinggi,” ujar Fikri di Medan, Sumatera Utara, Kamis (5/4).
Tidak hanya itu, lanjut Fikri, pihak yayasan juga mengadukan keterlambatan turunnya BOS (bantuan operasional sekolah) dari pemerintah. Bahkan, hingga kini BOS belum juga turun. Padahal, tidak sedikit siswa tidak mampu yang bersekolah di sana. Untungnya, yayasan tersebut memiliki donatur tetap yang bisa menopang biaya operasional sekolah tersebut.
Ketiga adalah penyediaan buku murah yang belum lengkap. Selama ini pemerintah hanya menyediakan buku-buku wajib. Sementara buku peminatan tidak disediakan. Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda berharap pemerintah melengkapi pemberian buku-buku sekolah baik yang sifatnya buku wajib atau buku peminatan.
Menanggapi hal tersebut, Fikri mengatakan, ke depan pihaknya akan membahas hal tersebut kepada pihak terkait. Tidak hanya itu, dalam kunjungan tersebut, Komisi X DPR RI juga ikut didampingi oleh perwakilan dari pihak-pihak terkait yang notabene ikut mendengarkan secara langsung aspirasi atau curhatan dari pihak yayasan tersebut yang bukan tidak mungkin juga dialami atau dirasakan sekolah-sekolah swasta lainnya di Sumatera Utara, bahkan di seluruh daerah di Indonesia. (ayu/mh)
Sumber :