Jakarta (16/3)- Pemerintah pusat maupun daerah diminta untuk memenuhi kecukupan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas medis dan paramedis di seluruh fasilitas kesehatan yang dimiliki pemerintah.
Demikian disampaikan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD DKI Jakarta, Dedi Supriadi, Senin (16/3).
Demikian disampaikan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD DKI Jakarta, Dedi Supriadi, Senin (16/3).
“Membahayakan sekali sementara petugas berusaha menolong orang dengan gejala terinfeksi virus Covid-19 tapi mereka tidak terlindungi dengan baik,” ujar Anggota DPRD DKI dari Dapil Jakarta Selatan ini.
Ia mensinyalir APD bagi petugas medis dan paramedis masih kurang jumlahnya mengingat pertambahan jumlah pasien terinfeksi dan orang dalam pengawasan (ODP) bertambah dengan cepat mencapai 117 positif dengan sebagian besar dirawat di rumah sakit yang ada di Jakarta.
APD yang dimaksud oleh Dedi diantaranya adalah pakaian khusus, masker khusus dan sarung tangan yang semua sifatnya satu kali pakai (disposable) untuk menghindari penyebaran virus covid19 lebih parah ke keluarga dan lingkungan petugas medis dan paramedis.
“Para dokter dan perawat saat ini, apakah mereka pakai APD yang memadai sejak di front terdepan seperti IGD, kemudian saat perawatan?” tanya Dedi. Ia mengkhawatirkan karena dokter dan perawat merupakan profesi yang paling rentan terpapar virus Covid19.
Diuraikannya, ada paling tidak 4 (empat) rumah sakit yang menjadi rujukan utama pasien dengan gejala terinfeksi virus corona, yaitu: RS Sulianti Saroso, RSPAD Gatot Subroto, RSP Persahabatan dan RS Pertamina Jaya.
Dedi berharap pemerintah benar-benar memerhatikan kebutuhan APD ini untuk menjaga agar Indonesia umumnya dan Jakarta khususnya tidak kekurangan tenaga medis dan paramedis.
“Apalagi saat ini banyak fakultas kedokteran dan keperawatan yang menonaktifkan kegiatan belajar mengajar, padahal mereka adalah sumberdaya relawan bidang kesehatan yang kita miliki,” pungkas Dedi.
Sumber :