Jakarta -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mengkritisi soal RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) bahwa perdebatan ideologis tentang konsensus dasar yang saat ini terjadi adalah hal yang tidak perlu lagi dilakukan.
"Perdebatan ideologis politik tentang konsensus dasar bernegara akan bikin kita setback dan abai dari usaha-usaha membangun daya saing di tengah kompetisi global yang dipicu oleh kemajuan-kemajuan teknologi di satu sisi dan kekhawatiran FEW crisis di sisi lain. Kita bisa jadi pecundang," tulisnya dalam twitter dengan akun @msi_shohibuliman, Sabtu (20/06/2020).
Sohibul menegaskan bahwa sebelumnya Pancasila sudah diperdebatkan oleh para founding fathers, generasi saat ini tidak harus ditarik mengulang perdebatan yang sama.
"Apa kita mau menarik generasi sekarang ke perdebatan yang sama? Lebih baik membekali diri untuk memiliki kesadaran logis, kesadaran etis, dan kesadaran yuridis agar siap dialog, mawas diri dan taat hukum," ungkap Sohibul.
Dia menyebutkan bahwa fokus yang saat ini bisa dibahas bukan lagi tentang ideologis dari konsesus dasar melainkan aspek praksisnya.
"Yaitu bagaimana menjadikannya sebagai pengikat (constraint) agar saling mawas diri sebagai bangsa di satu sisi, di sisi lain jadi enabler yang membuat kita terus dinamis bangun daya saing kolektif, solid dan kompetitif," papar Sohibul.
Sohibul berpesan bahwa bangsa Indonesia harus mengukir sejarah baru, bukan berputar pada perdebatan yang sama.
"Kita harus terus ukir sejarah baru. Terus maju. Diperlukan konvergensi kesadaran kebangsaan agar bertemu titik sinergis. Jangan memancing benih-benih pertikaian. Itu akan mencerai beraikan," pesannya.
Sumber :