Indonesia sedang mengalami fase pencarian jati diri sehingga ‘rasa’ kebangsaan rakyat Indonesia terganggu, hal ini terbukti dengan banyaknya gesekan horizontal di masyarakat dan juga dengan adanya kelompok yang merasa ‘Pancasilais’, pernyataan ini diungkap dalam Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan oleh Anggota DPR Jawa Barat, Haru Suandharu pada hari Selasa (25/8) di Gedung Keadilan Jabar, Jalan Sukarno Hatta – Bandung.
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan adalah program yang telah lama dilaksanakan secara berkala oleh Legislatif sebagai pengokohan Pilar Kebangsaan pada warga negara Indonesia. Hal ini dimaksudkan warga negara lebih memahami jati diri bangsa yang sudah disepakati oleh para founding father bangsa Indonesia.
“Negara kita adalah negara yang ber-Ketuhanan, tapi mengapa ritual keagamaan seringkali dianggap sebuah kemunduran, lalu adanya ketimpangan sosial yang besar, hoax merajalela seiring berkembang pesatnya dunia digital tanpa diiringi budaya literasi yang baik sehingga gelombang globalisasi yang membuat akulturasi dan pertukaran budaya menguat.”, sambungnya.
Pancasila yang disahkan secara hukum pada tanggal 18 Agustus 1945 merupakan gentlemen’s agreement antara Nasionalis Islam dan Nasionalis Sekularis.
Tokoh-tokoh Islam bersepakat untuk mengeluarkan tujuh kata dalam Piagam Jakarta yaitu “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya “ agar aspirasi saudara kita dari agama lainnya bisa diakomodir.
“Indonesia memang bukanlah negara agama maupun negara sekuler, tetapi negara ber-Ketuhanan.” Tambah Haru.
Menanggapi pernyataan tersebut, beberapa orang peserta mengungkapkan hal senada bahwa apa yang kita lakukan selama ini dengan menjadi seorang Muslim yang baik adalah implementasi dari Pancasila itu sendiri.
Acara yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat dengan para peserta yang jumlahnya terbatas. Hal ini sebagai wujud kepatuhan terhadap himbauan pemerintah dan juga untuk menghindari penularan Covid-19.
Di akhir sesi diadakan tanya jawab antara Ketua Fraksi PKS Jabar ini dengan para peserta yang terdiri dari Perkumpulan Pemuda di Jawa Barat. Mereka menginginkan acara seperti ini baiknya terus dilakukan agar kaum milenial lebih memahami pilar bangsa dan lebih mencintai Indonesia.
Sumber :