Presiden PKS Ahmad Syaikhu menampilkan Buku Putih Penanganan Pandemi Covid-19 oleh F-PKS DPR RI di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/12) (Donny/PKSFoto) |
Jakarta -- Presiden PKS Ahmad Syaikhu memberikan apresiasi atas hadirnya Buku Putih Penanganan Pandemi Covid-19 oleh F-PKS DPR RI. Syaikhu mengatakan, Buku Putih ini akan menjadi catatan dan masukan sebagai bahan kajian dan diskusi pemangku kebijakan agar lebih tepat dalam penanganan Covid-19.
Syaikhu meyebut, Covid-19 adalah peristiwa bersejarah dan menjadi satu fenomena global. Di Indonesia, angka grafik konfirmasi positif Covid-19 hingga hari ini belum turun dan bahkan memunculkan sejumlah rekor baru.
"Misalnya pada Rabu 16 Desember 2020, jumlah kasus positif lebih dari 600 ribu di Indonesia dengan angka kematian sekitar 18 ribu. Kalau di Asia Tenggara tingkat fatality rate kita tertinggi sekitar 3,3 persen. Ini harus jadi warning dan perhatian khususnya pemangku kepentingan atau pemerintah," paparnya.
Syaikhu mengakui semua pihak tidak menyangka akan hadirnya pandemi ini. Namun, pada awal-awal masyarakat justru disuguhkan dengan candaan para elite yang menyebut Covid-19 tidak mungkin masuk ke Indonesia.
"Sehingga masyarakat mendapat kesan bahwa situasinya aman. Nyatanya begitu ada kasus dimulai dari Depok, pemerintah seperti agak gagap menyeluarkan kebijakan dalam mengatasi pandemi ini," paparnya.
Syaikhu menekankan, Pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada kesehatan dan ekonomi. Tetapi juga politik hingga ketahanan nasional. Ia menyitir dalam diskusi badan kajian MPR RI, ada penurunan indeks ketahanan nasional akibat Covid-19 dari 2,6 poin menjadi 2,2 poin.
"Artinya daya tahan bangsa kita semakin menurun. Jika hal ini terus terjadi tentu akan memunculkan faktor yang sangat merugikan bangsa kita," sebut dia.
Sumber :