Salah satu pionir, Ustadz Baharmus meninggal dunia hari Jumat 16 Juli 2021 kemarin. Ia yang telah memasang fondasi bersama dengan Ustadz Hilmi Aminuddin (alm) dan Habib Salim Segaf Al Jufri.
Almarhum Ustadz Baharmus dikenal sebagai sosok yang sangat antusias, mempersiapkan segala sesuatunya jika ada santri-santri di tanah air Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah. Ia adalah sosok tak terlihat, sosok di belakang ribuan ulama muda yang kini muncul ke permukaan.
Belakangan ini, ia masih sangat aktif di Badan Wakaf Ponpes Modern Gontor.
Sekilas (Almarhum) Abdullah Said Baharmus, Lc
Oleh Iskandar Alukhal
PPMI Madinah, 2016
Ustadz Abdullah Said Baharmus, Lc. ialah seorang sosok yang memiliki singgasana khusus di hati para mahasiswa Universitas Islam Madinah.
Kenapa? Karena selama berpuluh-puluh tahun, beliaulah yang selalu membantu para mahasiswa menjelang keberangkatan mereka ke Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Mulai dari pengurusan visa, medical check up, tiket pesawat, lobi masuk ke kantor-kantor keimigrasian Jakarta, sampai berurusan dengan pihak Universitas Madinah sendiri.
"Tidak tahu berapa jumlah mahasiswa yang berhasil kita (Jam'iyyatur Rahmah) berangkatkan, banyak sekali" katanya.
"Saya rasakan sendiri, betapa sulitnya dulu mengurusi berkas-berkas itu agar bisa terbang ke Madinah jika diurus sendiri (sebelum ada Jam'iyatur Rahmah), mondar-mandir di Jakarta, keluar masuk kantor, lempar sana lempar sini, ya begitu kan kantor-kantor biasanya" ujarnya pada pertemuan hari Kamis kemarin, 28 Januari 2016 M/18 Rabiuts Tsani 1437 H di Sholah Tsaqafiyyah Universitas Islam Madinah.
Ia lakukan itu semua bukan atas permintaan Universitas Islam Madinah, atau karena dibayar oleh instansi-instansi terkait, akan tetapi murni, ikhlas karena ingin membantu mahasiswa Indonesia yang diberi taufiq oleh Allah s.w.t. bisa melanjutkan studinya di Kota Madinah.
Pertemuan yang berlangsung di Universitas Islam Madinah, Kerajaan Arab Saudi bersama para mahasiswa Indonesia ini juga mengingatkan kembali akan nasehat yang selalu didengung-dengungkan oleh beliau menjelang keberangkatan ke Kota Madinah. Hanya dua pesannya: "Nikmat dan Amanah".
Karena dua perkara itulah yang mendasari keberadaan para mahasiswa di Kota Madinah, mereka berkesempatan berada di Kota Rasulullah dengan segala #nikmat besar yang ada, begitu pula #amanah ilmu yang wajib diemban dan disampaikan oleh setiap penuntutnya.
Sumber :