Semarang, PKS Jateng Online- Innalillahi wa inna iaihi rajiun. Kabar duka menyelimuti segenap keluarga besar PKS Jawa Tengah, salah satu pendiri PKS Jateng Ustadz Zuber Safawi, meninggal dunia. Ketua DPW PKS Jateng Muh Haris, menyampaikan duka yang mendalam serta mengajak semua kader untuk melanjutkan perjuangan beliau.
Kabar meninggalnya sosok yang pernah menjabat sebagai ketua DPW PKS Jawa Tengah ini, pada hari Kamis, (22/4) pukul 13.19 WIB di RSUD Dr. Loekmonohadi Kudus, meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh kader PKS.
“Kabar kepergian beliau sangat menyayat hati bagi seluruh kader PKS. Karena kita kehilangan sosok seorang guru, seorang murabbi, seorang teladan di Jawa Tengah ini. Yang merintis perjuangan PK dan PKS dari awal di Jawa Tengah, sehingga kita betul betul sangat kehilangan ust Zuber Safawi,” Ungkap Muh Haris.
Muh Haris juga menyampaikan, wafatnya ustadz Zuber selain meninggalkan duka yang mendalam, juga tentunya kesan dan banyak nilai-nilai kehidupan yang beliau ajarkan, terutama semangat perjuangan beliau membangun dakwah di Jawa Tengah. Wakil Walikota Salatiga ini juga mengajak seluruh kadernya untuk melanjutkan perjuangan beliau.
“Tentu kemudian, tidak cukup kita hanya berduka atas wafatnya beliau, tapi yang lebih penting adalah kita harus melanjutkan perjuangan beliau, banyak sekali sisi sisi positif keteladanan beliau yang harus kita implementasikan yang harus kita aktualisasikan dalam kehidupan kita kedepan, tidak cukup kita hanya menangis, kita hanya berduka, namun kemudian apa yang harus kita lakukan selanjutnya,” imbuh Muh Haris.
Semasa hidupnya Ustad Zuber bersama istrinya Dyah Rahmawati, dikenal sebagai tokoh yang aktif dan sosok teladan bagi umat. Muh Haris menjelaskan setidaknya ada tiga keteladanan dari sosok Ustadz Zuber, diantaranya, yang pertama kesungguhan.
“Kita lanjutkan perjuangan beliau, kita lanjutkan kesungguhan beliau merintis partai ini dari awal sampai besar seperti sekarang ini, dan tentu itu tidak bisa dilakukan kecuali dengan kesungguhan beliau yang luar biasa, dan kesungguhan itulah yang harus kita teladani, kita lanjutkan.” terang Muh Haris.
Yang kedua adalah keikhlasan. Sosok Ustadz Zuber dikenal tidak pamrih dalam berjuang. Beliau menjalankan perannya semata-mata tugas, amanah, untuk mencari keridhoan Allah SWT. Teladan keihklasan dan ketulusan sosoknya, menjadi nilai yang patut ditiru di era sekarang ini, terutama untuk kader PKS.
Yang ketiga, kebersahajaan. Menurut Muh Haris, kebersahajaan Ustad Zuber ini perlu menjadi teladan bagi seluruh kader PKS. “Beliau adalah seorang kader yang pernah menjadi anggota DPRD Provinsi, DPR RI, tetapi pola hidup sederhana yang sangat bersahaja, tetap bisa beliau pertahankan dan itu juga patut menjadi teladan bagi kita semuanya.” Pungkasnya.
Ustadz Zuber wafat di usia 58 tahun, akibat komplikasi dan dirawat sejak 9 juli 2021 di RSUD Dr Loekmonohadi Kudus, dan meninggalkan seorang istri, Diyah Rahmawati, serta 6 orang anak (3 putra dan 3 putri). Jenazahnya dimakamkan pada hari Kamis Sore pukul 18.30 WIB di komplek pemakaman Ponpes Al Azham, Gunungpati, Kota Semarang.
Sumber :