Jakarta (18/03) — Anggota Legislatif Komisi VII dari Fraksi PKS, Diah Nurwitasari, meminta perusahaan yang bergerak di industri migas untuk mengingkatkan standar keselamatan.
Hal ini disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Direktur Utama PT Geo Dipa Energi, dan Direktur Utama PT Sorik Marapai Geothermal Power terkait kebocoran gas yang terjadi di lokasi Desa Sibangor Julu, Mandailing Natal, Sumatera Utara, pada Kamis (17/03).
“Dari peristiwa ini, sudah seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua, bahwa pentingnya perusahaan untuk memastikan ketersediaan ataupun aksesibilitas terhadap fasilitas kesehatan yang sesuai standar dalam antisipasi kecelakaan kerja di lokasi industri. Jangan sampai terulang kejadian serupa yang menyebabkan kehilangan korban jiwa” ujar Diah.
Secara prinsip, imbuh Diah, ia turut mendukung segala bentuk aktivitas yang berkaitan dengan Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya kekayaan panas bumi yang memang menjadi salah satu energi terbarukan dengan jumlahnya yang banyak di Indonesia. Sehingga potensial untuk terus dikembangkan.
Meski demikian, Diah sangat mewanti-wanti kepada semua industri untuk turut juga menaikkan standar keamanan bekerja di perusahaan, khususnya pada pelaku industri EBT.
“Penting kepada semua pelaku industri EBT agar senantiasa meningkatkan dan mengevaluasi SOP maupun manajerial agar dapat meminimalisir segala bentuk kelalaian atau hal serupa” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, ia juga menyampaikan apa yang menjadi aspirasi dari daerah pemilihannya (Dapil), di mana masyarakat berharap dapat ikut serta menjadi bagian dari perusahaan sebagai pekerja, khususnya bagian yang relatif non teknis.
“Hal ini demi mempermudah akses masyarakat menjadi bagian dari perusahaan”, pungkasnya.
Sumber :