DPD PKS Kota Bandung - Siap menyambut pemilu 2024, PKS Kota Bandung mulai memanaskan mesin politik dengan menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PKS Kota Bandung pada Minggu, 27 Maret 2022. Rakerda dilakukan secara hybrid melalui pertemuan langsung dan melalui tele-conference, di Hotel Zest Jalan Sukajadi, Bandung.
Rakerda kali ini, Ketua DPD PKS Kota Bandung, Khairullah membahas tentang kondisi PKS yang saat ini seperti 'kopi pahit'. Terlebih selepas kepergian Mang Oded, Kota Bandung belum memiliki wali kota defitinif.
"Allah Maha Berkuasa dan berkehendak atas apa yang terjadi. Kondisi kita saat ini kalau bisa disebut seperti kopi pahit. Kopi pahit ini, meskipun pahit tapi membuat kita cenghar dan semangat. Di kondisi apapun yang kita alami senantiasa terus memiliki semangat dan kuat, jangan sampai hilang," ungkap Khairullah.
Khairullah menyampaikan, PKS ingin terus hadir dan meringankan beban-beban Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang saat ini sebagian besar berada di pundak Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
"Kami ingin meringankan beban-beban Plt wali kota, dan wakil wali kota merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat Kota Bandung yang ingin kita layani secara prima. Jadi, Kang Yana jangan sendirian. PKS ada untuk meringankan beban itu," tambahnya.
Miliki jumlah kader yang banyak di kursi dewan, Khairullah menegaskan, jika para anggota PKS harus menjalankan KOPI PAHIT di setiap amalan dan aktivitasnya. KOPI PAHIT ini berangkat dari akronim Kolaboratif, Optimis, Produktif dalam amal, Inovatif, Plan and Action, High performance, Idealisme, dan Transformatif.
Khairullah menekankan, pentingnya untuk menyandarkan amalan-amalan demi mendapatkan ridho dan pertolongan Allah. Tentunya dengan menunjukkan kualitas kerja yang terbaik dan terencana.
"Ini yang dibutuhkan masyarakat dan Kota Bandung. Kerja-kerja yang kita lakukan ini bukan kerja ecek-ecek, tapi benar-benar serius. Terutama dunia politik ini bisa membuat kita terlarut. Maka idealisme juga harus selalu kita jaga," tegas Khairullah.
Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengatakan, dinamika politik di Kota Bandung saat ini masih menggantung di pemerintah pusat.
"Sampai saat ini, keputusan wali kota definitif masih menggantung di Kemendagri. Ini baru putaran ke dua dari lima putaran sampai diresmikannya wakil wali kota," ujar Tedy.
Untuk memperjelas status Pemkot Bandung, Tedy menyampaikan, DPRD akan mengambil langkah untuk melaporkan kondisi ini pada Komisi II DPR RI.
"Sebab, tak hanya pemerintahan yang posisinya belum terisi di Bandung. Dari mulai kepala dinas, camat, lurah juga banyak terjadi kekosongan. Bahkan ada satu kepala sekolah yang harus pegang empat sekolah sekaligus," ungkapnya.
Dalam Rakerda ini, Tedy juga memaparkan beberapa Peraturan Daerah (Perda) strategis yang telah dihasilkan melalui kader-kader PKS. Salah satunya perda penanggulangan kemiskinan dan penataan kawasan kumuh.
Ia juga mengimbau bagi para anggota PKS yang tersebar di semua daerah untuk menyisir permasalahan-permasalahan di masyarakat.
"Pada reses kemarin, kami menemukan ada anak-anak usia 8-9 tahun, tapi belum sekolah. Ternyata karena orang tuanya belum punya surat nikah, sehingga tidak ada punya kartu keluarga (KK)," imbuhnya.
Berangkat dari evaluasi langsung di masyarakat, Sekretaris Umum DPW PKS Jawa Barat, Ridwan Solichin menyampaikan, Rakerda yang berangkat dari evaluasi akan membuat target-target PKS sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Saya ingat hadist yang selalu Mang Oded kutip. Rasulullah bersabda, sebaik-baiknya pemimpin itu adalah yang mencintai rakyatnya dan rakyatnya pun mencintai pemimpinnya. Sebaik-baiknya pemimpin adalah yang selalu mendoakan rakyat dan rakyat pun mendoakan pemimpinnya," papar Ridwan.
"Dan seburuk-buruknya pemimpin adalah pemimpin yang membenci rakyatnya dan sebaliknya. Pemimpin yang mengkhianati rakyat dan pada akhirnya rakyat pun mengkhianati pemimpin tersebut. Pesan ini saya teruskan juga untuk Kang Yana sebagai pemimpin Kota Bandung saat ini," pungkasnya.
Pada kesempatan ini, Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana turut hadir menyampaikan tanggapannya. Yana menilai, dengan banyaknya jumlah kursi PKS di DPRD Kota Bandung saat ini menunjukkan bagaimana kinerja baik dari PKS untuk mewarnai Kota Bandung.
"Tidak dapat dipungkiri, capaian pemkot Bandung saat ini juga atas hasil kerja keras rekan-rekan PKS dan almarhum Mang Oded. Sebagaimana kita tahu, 13 orang wakil dari PKS di DPRD Kota Bandung menunjukkan jika PKS sangat dominan mewarnai Kota Bandung," tutur Yana.
Sumber :