Oleh : Mochamad Redza Kusuma |
Sebagaimana jutaan warga Indonesia lainnya, tradisi mudik adalah urat nadi di keluarga kami. Berangkat pukul setengah dua pagi, berharap dapat menghindari macet di sepanjang jalur Surabaya-Nganjuk yang kami lewati 1 Mei 2022 ini.
Posko Mudik PKS adalah "langganan" kami bila pulang kampung. Kali ini mereka membawakan tema, "Posko Mudik Dr. Salim 2022," keberadaan layanan unggulan yang ditawarkan semakin baik dari tahun ke tahunnya. Saya berhenti di Posko Trowulan, PKS Kabupaten Mojokerto.
Begitu masuk Posko, 4 orang petugas yang berjaga di posko langsung menyambut kami dengan ramah dan mempersilakan kami untuk menikmati sajian kopi, teh, mie instan cup, dan kasur untuk beristirahat.
Karena sudah "biasa" memanfaatkan layanan Posko PKS setiap pulang kampung, saya tidak canggung merespon keramahan petugas Pandu Keadilan yang berjaga itu, dan menganggap posko ini seolah sebagai "musola" dimana setiap orang bisa diterima di rumah Allah ini dengan baik.
Saya ngobrol sebentar dengan salah satu petugas Pandu Keadilan di sana yang asli orang Kecamatan Trowulan. Sebenarnya berusaha menyembunyikan identitas sebagai anggota PKS, namun petugas yang berusia 40an itu mampu menebak dengan sangat baik bahwa saya adalah anggota PKS.
Bahkan saya tidak bisa mengelak ketika bincang-bincang lebih jauh ditebak tentang status saya sebagai pengurus DPD PKS Kota Surabaya 😂
Beliau langsung mengirimkan foto selfie dengan saya ke grup panitia Posko Mudik Dr. Salim 2022 se-Jawa Timur, dan mendapatkan salam dari sesama anggota PKS yang mengenal saya, khususnya dari Surabaya atau anggota PKS yang pernah tinggal di Surabaya dan sekarang menetap di Mojokerto.
Posko ini, terang petugas Pandu Keadilan yang bernama Pak Suhartono, didirikan dengan sekelumit perjuangan yang cukup mendebarkan. Mulai dari keterbatasan SDM, penggalangan dana, dan bagaimana seluruh anggota PKS di Mojokerto bahu-membahu dengan keikhlasan mereka agar bisa memberikan yang terbaik untuk rakyat yang sedang mudik dan melewati rute kabupaten Mojokerto ini.
Yang membuat terenyuh adalah, ketika para pengurus Bidang Kesejahteraan Sosial DPD PKS Kabupaten Mojokerto menerima bantuan uang dari anggota dan masyarakat secara sukarela menjelang hari-H dimulainya layanan posko, mereka berbondong-bondong ingin membantu PKS.
"Pertolongan Allah ini membuat saya terharu," imbuh Pak Suhartono. Bahkan, lanjutnya, ada warga beragama nasrani yang menyumbang sekian juta rupiah untuk dihabiskan membeli sarana-prasarana pelayanan. Tiba-tiba kedua mata beliau berkaca-kaca saat menuturkan kisah ini.
Saya melihat kejujuran dalam setiap ucapnya. Membayangkan kebeningan hati para pengurus dan anggota PKS di Kabupaten Mojokerto, yang membuat Allah menggerakkan hati warga masyarakat untuk menyumbang, berkontribusi agar posko ini berdiri dan mampu melayani rakyat.ðŸ˜
Pegiat kebaikan selalu menemukan jalannya yang ajaib. Mata saya tidak mampu membendung rasa haru ini. Anggota-anggota PKS di garis depan selalu membuktikan ketulusan mereka tanpa pamrih. Tak berharap gaji atau ongkos ganti, mereka mendahulukan rakyat ketimbang diri mereka sendiri.
Ketika jutaan warga sibuk pulang kampung, anggota PKS justru merelakan jatah mudik mereka untuk bergantian jaga posko. Para dokternya memeriksa kesehatan warga, tensi diukur, suplemen atau obat diberikan, serta ambulans disiapkan.
Ada salah satu pengurus PKS yang menyumbang logistik medis dan makanan sebelum pulang ke kampung halaman. Pantang pulang sebelum amanah tuntas ditunaikan. Posko yang semula dikawatirkan tak bisa berdiri, seketika dipenuhi fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh rakyat.
Inilah para "aleg jalanan" sesungguhnya. Anggota PKS yang tak pernah lelah untuk memberikan yang terbaik buat masyarakat. Tidak peduli Pemilu masih jauh atau dekat, melayani rakyat adalah gen anggota PKS sampai ke tulang-tulang mereka.
Ekspresi wajah para petugas di posko yang menunjukkan rasa puas dan syukur, adalah gestur yang mustahil hadir melainkan dilakukan oleh mereka yang terbiasa berkhidmat dalam kebajikan. Pandangan mata yang selalu mengenang cinta dan rahmat Allah ini, nampak pada mata para pemilik kebaikan.
Teruslah berjuang, anggota-anggota PKS dimanapun kalian berada. Caci ataupun puji sama saja. Allah adalah tujuan satu-satunya. Kalianlah para pelayan rakyat. Lebih dari itu, kalian adalah nafas dan mata air kebaikan bagi Indonesia.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H
Selamat berbahagia membagi kebaikan kepada negeri terkasih dan tercinta
Sumber :