Oleh : Imam Maulana |
Terbebas dari cengkraman kolonial Belanda merupakan mimpi setiap anak bangsa kala itu. Mimpi tersebut sebelumnya barangkali hanya ada di angan-angan saja, sampai akhirnya Pak H.O.S. Tjokroaminoto kemudian menghidupkan spirit kebangkitan nasional dengan seruan Zelfbestuur pada Kongres Sarekat Islam di Bandung 17-24 Juni 1916.
Zelfbestuur ialah pemerintahan sendiri, yaitu pemerintahan Hindia (waktu itu belum ada istilah Indonesia) yang terbebas dari negeri Belanda. Dengan kata lain, Pak Tjokro sebetulnya tengah menghembuskan nuansa perlawanan kepada Belanda untuk kemerdekaan Hindia.
Merdeka dari tindakan Belanda yang bergaya seperti tuan tanah, serta merdeka dari sikap Belanda yang menganggap Hindia sebagai seekor sapi perah.
Setelah 29 tahun berlalu semenjak Zelfbestuur digaungkan, akhirnya mimpi-mimpi perubahan mewujud dalam bentuk kemerdekaan. Meskipun Pak Tjokro tidak sempat merasakan euforianya, namun spiritnya tetap hidup menjadi sebuah keteladanan berharga bagi anak-anak negeri setelahnya.
Kalau tahun 1916 Pak Tjokro memproklamasikan Zalfbestuur, maka tahun 1945 muridnya yang bernama Seokarno berhasil memproklamasikan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Mimpi-mimpi perubahan semacam itu perlu terus digaungkan, sekalipun nantinya tidak tercapai kala kita masih hidup. Sebab mimpi akan perubahan katanya tidak bisa dibunuh, ia akan tetap hidup dalam pikiran-pikiran seorang aktor perubahan dari generasi ke generasi.
Dan sebenarnya kita tidak ditugaskan untuk meraih mimpi, namun kita ditugaskan untuk mengerahkan seluruh kekuatan yang kita miliki untuk mewujudkan impian-impian kita.
Kalau dulu mimpi-mimpi founding fathers bangsa ini ialah terbebas dari cengkraman penjajah, maka hari ini salah satu impian kita ialah terbebas dari Oligarki yang telah mengangkangi sistem demokrasi di negeri ini. Secara pribadi saya ingin berikan apresiasi kepada Presiden PKS Pak Ahmad Syaikhu pada Rapimnas PKS kemarin, yang dengan lantang mengatakan bahwa PKS tidak dijual kepada oligarki.
Selamat Memperingati 106 tahun Zelfbestuur oleh H.O.S. Tjokroaminoto (Juni 1916-Juni 2022)
Sumber :