Oleh: Azwar Tahir (Reli PKS Sulsel)
Sore tadi, brader dari ibukota berkirim pesan pWA: "Nulis opini akh". Alhamdulillah ini dapat ide. Intinya menulis seputar kaum milenial dan Gen Z. Inspirasinya muncul saat menyimak sambutan Ketua Majelis Syuro PKS, Dr. Salim Segaf Al Jufri, di pembukaan Rakernas PKS 2023 tadi.
Anda bisa merasakan betapa Dr. Salim menekankan pentingnya memperhatikan segmen milenial dan Gen Z. Sampai-sampai beliau mengeluarkan diksi "serius".
Saya googling. Ada rilis Pew Research Center. Wow terdengar keren kan? Pew Research. Tapi baca sedikit, tidak jadi lanjut. Basis risetnya Amerika. Jadi cari yang Indonesia punya. Nemulah rilis media Indonesia tapi dalam Bahasa Inggris. Ada summary-nya, yang tentu cukup membantu bilamana malas baca isinya, hehe.
Tapi batal. Pasalnya, si media memuat satu poin tentang figur Capres yang menurut mereka paling diminati milenial dan kebetulan nama yang dimunculkan tak sejalan dengan pilihan pribadi, hehe (baca: Anies Baswedan).😎
Nah, walhasil nemu satu artikel yang rasanya lebih pas. Dirilis oleh Pusat Riset Masyarakat dan Budaya – Badan Riset Inovasi dan Nasional (PMB BRIN). Judulnya "Generasi Z: Si Paling Healing vs Si Pembawa Perubahan". Dirilis Agustus 2022. Yang nulis namanya Syarfina Mahya Nadila (Peneliti di bidang Sosiologi di Direktorat Kebijakan Ekonomi, Ketenagakerjaan dan Pengembangan Regional BRIN).
Apa saja poin-poin menariknya?
#GiniCeritanya..! (biasa nonton Reel-nya Dodi Zulkifli soalnya)😄 Meski bukan peserta Shortcut Branding Batch manapun
1. Terbanyak di Indonesia
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per 2021, sebanyak 27,94% atau hampir 28% penduduk Indonesia adalah Gen Z. Usianya antara 10 - 25 tahun. Data ini menunjukkan kelompok umur Gen Z adalah yang terbanyak di Indonesia. Buayyangkann, 28 %! Presidential treshold saja cuma 20%.😃
2. Gen Z kreatif dan digital native.
Hidup mereka sangat lekat dengan teknologi. Di dunia kerja, mereka biasa membuat terobosan-terobosan baru. Dinamis dan out of the box. Di luar kebiasaan para pendahulu. Kemampuan menemukan cara-cara baru ini kerap menimbulkan perbedaan pandangan dengan generasi yang lebih senior.
3. Insecure berujung healing
Gen Z cenderung insecure (baca tulisan berjudul "Insekuritas" di Blog PKS karya Ibu Tazkiyyatun Nafsiyya) melihat orang-orang yang sukses di usia yang masih sangat muda. Di media sosial kan ramai ya yang memposting pencapaian-pencapaian materi atau lainnya.
Nah, karena tekanan ini mereka lalu mencari "jalan keluar" yang bisa membuat mereka nyaman yang kemudian disebut healing. Bentuknya bisa dengan jalan-jalan.
Dari ketiga poin tadi, mungkin para BCAD PKS bisa menerka-nerka model kegiatan yang cocok untuk kaum Gen Z. Highlightnya, mereka kreatif, punya cara kerja berbeda, terobosan-terobosan baru, dan suka healing.
Semoga berfaedah.
Sumber :