Bidang Pembangunan Keumatan dan Dakwah (BPU) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengadakan Temu Tokoh Nasional dengan mengundang tokoh-tokoh keumatan dari berbagai daerah di Indonesia secara daring pada Kamis, (25/1/2024).
Ketua BPU DPP PKS KH. Ali Akhmadi mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk upaya PKS untuk berjuang mewujudkan perubahan Indonesia melalui Pemilu 2024 yang tinggal menghitung hari.
"Tujuan kegiatan ini adalah kita memohon kepada Allah agar PKS bersama partai koalisi Nasdem, PKB, dan Partai Ummat, serta seluruh komponen bangsa dengan doa dan mengetuk pintu langit untuk menjadi pejuang perubahan," ungkap Ali Akhmadi saat memberikan sambutan.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat memberikan arahan mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi BPU DPP PKS ini sebagai wadah untuk mempererat tali silaturahim, memperkokoh ukhuwah, serta sebagai ajang konsolidasi elemen keumatan menyongsong Pemilu 2024.
"Insya Allah acara seperti ini dapat mempererat tali silaturahim, memperkokoh ukhuwah, serta sebagai ajang konsolidasi elemen keumatan menyongsong Pemilu 2024," ujar Syaikhu mengawali arahannya.
Umat Islam, lanjut Syaikhu, tidak boleh hanya menjadi penonton dan termarjinalkan dalam ruang-ruang pembangunan. Kita harus berjuang agar mampu diperhitungkan dan dapat memberi kontribusi signifikan untuk kemajuan bangsa dan negara.
Menghadapi Pemilu 2024, Syaikhu menyampaikan bahwa elemen keumatan harus bersatu rapatkan barisan untuk menyongsong kemenangan, memilih partai dan presiden yang dapat membawa aspirasi umat Islam.
"PKS mengamanahkannya kepada Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar. Beliau insya Allah sosok yang memiliki kedekatan dengan umat, nasionalis religius, cucu dari para pahlawan, dan yang paling lantang menyuarakan pembelaan kepada rakyat Palestina," ungkapnya.
"Partai-partai pengusungnya pun perlu dimenangkan agar program presiden dan wapres bisa berjalan dengan baik. Oleh karena itu PKS sebagai salah satu partai pengusung insya Allah siap bahu-membahu memperjuangkan aspirasi dari elemen keumatan. Kita perjuangkan bersama-sama," lanjutnya.
Syaikhu menilai posisi tokoh keumatan ini sangat penting dalam mengajak masyarakat menuju perubahan yang lebih baik. Dalam banyak survei, terlihat banyak masyarakat yang menentukan pilihan berdasarkan ketokohan atau sosok yang dijadikan rujukan, misalnya pada survei Litbang Kompas dengan angka tidak kurang dari 34%.
"Oleh karenanya, sekiranya bapak dan ibu bisa mengarahkan, menunjukkan masyarakat untuk memilih pasangan capres dan partai yang bisa memperjuangkan aspirasi keumatan."
Sumber :