Jakarta (11/01) — Anggota Komisi VII dari Fraksi PKS, Diah Nurwitasari, menerima kunjungan dari Institut Agama Islam Persis (IAIP) Bandung di Ruang Rapat Fraksi PKS DPR RI, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, pada Kamis (11/01).
Dalam kunjungannya, Diah Nurwitasari, menyambut hangat dan mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa dan mahasiswi dari Institut Agama Islam Persis Bandung.
“Selamat datang kepada mahasiswa mahasiswi, bapak, ibu dan teteh akang sekalian di gedung rakyat. Nanti bisa keliling untuk melihat gedung rakyat ini seperti apa, bisa foto foto juga di ikon gedung kura kura,” ucapnya.
Anggota Komisi VII menjelaskan tentang bagaimana, kawasan gedung DPR, cara kerja Wakil Rakyat, serta fungsi dan tugas DPR.
“DPR ini adalah lembaga tinggi negara, komplek kawasan disini ada DPR dan DPD. DPD setiap provinsi yg di wakili oleh 4 org setiap provinsinya. Cara kerja DPR ini urusannya terkait masyarakat, permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.
Sedangkan Tugas dan fungsi DPR sebagaimana yang kalian mungkin pernah dengar, yakni ada fungsi anggaran, legislasi, pengawasan,” ungkapnya.
Diah juga menjelaskan terkait PKS yang sedang menjelaskan Amar Maruf Nahi Mungkar dengan skala yang luas.
“PKS ini berada di Parlemen sebagai bagian dari pelaksanaan amar maruf nahi mungkar dengan skala yang luas. Amar ma’ruf bisa di bilang cukup mudah, tetapi nahi mungkar merupakan hal yang membutuhkan kekuasaan. Maka dari itu PKS hadir untuk melaksanakan ini,” tuturnya.
Anggota komisi VII juga menjelaskan tantangan politik yang dibutuhkan di lapangan dalam berpolitik.
“Ini kan jurusan komunikasi dan penyiaran islam ya. Ini jurusan yang penting, saya merasakan sendiri bahwa tantangan politik di lapangan adalah tantangan edukasi politik yang baik dan benar untuk masyarakat.
Kemampuan komunikasi, menyederhanakan proses politik dengan bahasa yang dapat di pahami oleh semua org menjadi penting sata kita terjun di lapangan,” ujarnya.
Anggota Komisi VII diakhir juga menjelaskan pentingnya memilih dalam kegiatan pemilu mendatang, jangan sampai golput dalam pemilihan nantinya.
“Pemilu ini adalah kegiatan yang penting dan sarana untuk memperbaiki kondisi bangsa. Di kabupaten bandung dan bandung barat pemilu kemaren ada sekitar 700 ribu orang yang tidak datang ke TPS, ini sangat di sayangkan.
Padahal pemilu ini adalah ajang kita untuk memilih pemerintah serta wakil rakyat yang nantinya akan menentukan negara kita melalui kebijakan-kebijakannya di masa yang akan datang nantinya,” tutupnya.
Sumber :