“Mobilnya lagi di-branding” begitulah percakapan yang saya dengar dari seseorang yang mobilnya akan dipinjam untuk kepentingan kampanye.
Mungkin disini maksudnya mobil yang di-branding itu adalah mobil yang dipasangi stiker logo dan nomor partai yang menutupi seluruh atau sebagian body mobil dengan tujuan untuk mengenalkan dan memasarkan partai tersebut.
Ya boleh-boleh saja sih, mobil itu di-branding, tapi menurut saya itu hanya akan MENGINGATKAN konstituen akan logo dan nomor partai itu atau caleg yang ada didalamnya, tapi branding itu tak akan pernah menjual! Jika mobil yang di-branding tersebut, tak pernah MENAWARKAN apalagi menjual partainya kepada konstituen, tentu yang saya maksud disini, yang menawarkan dan menjual itu adalah anggota atau kader partainya, bukan mobil itu.