Vonis 18 tahun penjara, denda uang 1 M plus pencabutan hak politik, ternyata tak menyurutkan langkah Luthfi Hasan Ishaaq.
Mantan Presiden PKS itu tetap melangkah di jalur politik yang telah membuat lawan-lawan politiknya gerah.
Langkah berani yang diambil Luthfi ternyata membuat lawan-lawan politik PKS panik dan berupaya menghabisi karir politik Luthfi melalui pencabutan hak politik.
Sayang, tak ada yang mampu hentikan Luthfi. Ditemui di KPK sesaat sebelum shalat Jumat, Luthfi mengatakan, ia yakin masih bisa menjalankan kegiatan politiknya di dalam penjara atau di belakang layar.
"Politisi itu ada yang tampil di permukaan, ada king maker (penentu kebijakan)" kata Lufhfi di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 September 2014.
Mantan Presiden PKS ini menyebut, dalam politik ada wilayah yang samar. Bahkan dengan tegas, Luhtfi memberi contoh terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Luthfi, walau SBY dikenal sebagai penentu kebijakan di Demokrat, tapi ada orang-orang di belakang SBY.
"Kalian kira SBY itu satu-satunya pengambil keputusan ? Ada di belakangnya orang-orang yang mengambil keputusan. Jadi ada king maker, ada decision maker. Itu biasa saja enggak ada masalah," tutup Luhtfi sambil tersenyum. (fs)
Sumber :