TANGERANG - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang kembali turun ke lokasi banjir untuk mendistribusikan bantuan di dua wilayah terendam banjir yaitu, kecamatan Rajeg dan Mauk, Rabu (11/12).
“Alhamdulillah hari ini telah didistribusikan 1070 nasi bungkus, 4 karung pakaian, popok bayi dan 6 dus air mineral ke tiga wilayah banjir, kecamatan Rajeg, Kronjo dan Mauk,” kata Relawan PKS, Kaharudin.
Bantuan yang didistribusikan merupakan mobilisasi DPC PKS Kelapa Dua dari kader dan simpatisan masyarakat di 6 ranting kelurahan.
Dalam pantuan Relawan PKS di lapangan, kedalaman air dibeberapa wilayah masih cukup tinggi. Seperti wilayah Rajeg. Kedalaman air yang Selasa (10/2) masih 1 meter saat pendistribusian bantuan Rabu (11/2) sudah mencapai tinggi orang dewasa.
Sampai hari ketiga banjir yang melanda Kabupaten Tangerang sejak Senin (9/2), PKS Kelapa Dua tetap siaga untuk memberikan bantuan ke korban banjir. Selain bantuan logistik, PKS Kelapa Dua mulai menyiapkan bantuan obat-obatan. Karena memasuki hari ke-3 dan ke-4 kondisi kesehatan pengungsi mulai terganggu.
“Mohon dinyalakan kembali kompor dapur siaga ibu-ibu semua. DPC PKS Kelapa Dua siaga untuk mengirim bantuan logistik siang dan malam,” pesan Ketua DPC PKS Kelapa Dua, Sambudi kepada seluruh kader PKS.
Dari informasi Posko Penanggulangan Bencana (P2B) Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kabupaten Tangerang, Rabu (11/2) banjir semakin meluas. Ada 16 titik kecamatan yang terkena banjir, yaitu Curug, Cikupa, Teluknaga, Kosambi, Pakuhaji, Sepatan, Mauk, Rajeg, Sukadiri, Pasarkemis, Kronjo, Kresek, Gunung Kaler, Tigaraksa, Jayanti dan Mekarbaru. [Humas PKS Kelapa Dua]
Sumber :
http://www.pkssumut.or.id/2015/02/pks-kelapa-dua-distribusikan-bantuan-ke.html
===============================================================================
[Jakarta Banjir Lagi] Ahok Salahkan Pemprov Dulu
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah punya hipotesis untuk mengatasi banjir di Kelapa Gading, Jakut. Ahok mengatakan Kelapa Gading perlu waduk, tapi sayangnya tak dibuat sejak dulu.
"Kepala Gading ini 1.400 hektar, itu tidak bisa dibebankan ke sistem Sunter sebenarnya. Mereka harus punya waduk danau sendiri," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis 12 Februari 2015.Ahok mengatakan sudah ada kajian dari Nedeco Belanda pada tahun 1973 lalu soal banjir di Kelapa Gading. Hasilnya, perlu ada waduk agar Kelapa Gading tak banjir.
"Tapi nggak tahu kenapa dari dulu perumahan ini nggak mau bangun waduk. Mungkin mereka mikir mau numpang sama waduknya Plumpang Pertamina, sayangnya Plumpang Pertamina nggak bikin," ujar Ahok.
"Kita cerdas-cerdasan saja, ini salah siapa? Salah Pemprov dulu kenapa kasih izin perumahan nggak maksa orang bikin waduk," tutupnya. [fastnews]