TANGERANG - Rangkain kunjungan bagian dari program nasional menyambut hari ibu masih berlanjut.
Kunjungan kali ini di jadwalkan bertemu Hj. Siti Rochayah, Ibunda dari Walikota Kota Tangerang Arief Wismansyah.
Alhamdulillah kunjungan muslimah BPKK bisa terlaksana di hari selasa (15/12). Di dampingi oleh salah satu dokter di RS Arrahmah Pasar Baru, Siti Rochayah menerima tim BPKK yang terdiri dari Ketua yaitu Lilis Suharah beserta 6 orang lainnya.
Kunjungan dimulai tepat pukul 12.44, dengan sapaan hangat Rita dari muslimat BPKK ternyata kenal dekat dengan Hj. Siti Rochayah karena pernah bertetangga.
Lalu perbincangan mengalir dengan akrab di antara para ummahat ini. Setelah dibuka dengan perbincangan hangat, Lilis Suharah sebagai ketua rombongan muslimat BPKK menyampaikan maksud kedatangan.
“Yang pertama, kunjungan kami ini adalah sebagai bentuk silaturrahim kami pada Ibu Siti Rochayah.” Lilis menyampaikan maksud kunjungan kali ini. Ketua Bidang yang tinggal di Kecamatn Tangerang ini juga menambahkan bahwa silaturrahim ini adalah bagian dari rangkaian program nasional menyambut hari ibu.
“Yang kedua, kami ingin mendengar langsung dari ibu. Berbagi ilmu dan pengalaman menjadi pendidik dan mengantarkan putra-putri menjadi sukses seperti sekarang ini.” Sambungnya.
Dengan penuh kehangatan, Siti Rochayah pun menyampaikan terima kasih dan mengatakan kesuksesan ini mengalir begitu saja dan merupakan bagian dari takdir Allah. “Mungkin ini juga bagian dari keberkahan orang tua saya terutama bapak, Alhamdulillah beliau seorang hafidz quran 30 juz sejak mondok di Tebu Ireng” Ujar ibu yang akrab di panggil Bu Haji ini.
Memulai bisnis sejak 1981, Siti Rochayah mengatakan bahwa ia memulai nya dari menjadi seorang bidan sehingga sudah dibiasakan membantu siapa saja. Tahun 1980-an masih sering dipanggil warga ketika ada yang melahirkan, masih pake getek untuk menyebrang sungai dan masih sering jalan di pematang sawah. Waktu itu masih banyak yang membayar dengan pisang, ikan dan lain lain.
Setelah menceritakan tentang awal perjalanan kehidupannya, Kabid BPKK bertanya tentang bagaimana cara menyiapkan anak agar sukses. Bu haji yang tampak masih sehat ini mengatakan bahwa sedari kecil di didik displin dan religius, “maka itu tertanam dalam diri saya dan saya teruskan pada cara saya mendidik anak-anak saya.
Karena saya sadar itu amanah, apalagi pendidikan agama, bisa dibilang saya termasuk tegas pada anak-anak.” Ucapnya serius. Ia mengaku sampai dalam hal mengaji pun ia selalu mendampingi dan rutin membangunkan anak-anaknya shalat shubuh. Termasuk ketika anaknya kuliah di luar negeri selalu ia ingatkan untuk membaca quran dan jaga pergaulan.
Setelah menceritakan bagaimana caranya mendidik putra-putrinya, Ibu pemilik jaringan RS Sari Asih yang juga sering menyapa pasien di kamarnya ini melanjutkan cerita. Di Tangerang waktu itu belum ada rumah sakit. Mengawali semuanya dari membuka praktek bidan lalu meningkat menjadi RSIA, lalu menjadi RS terutama pasca kembalinya 2 anak dari kuliah di luar negeri, keluarga jadi team work yang mengembangkan jaringan rumah sakit hingga keluar kota Tangerang. Kini 4 rumah sakit miliknya sudah berdiri di wilayah kota, dan 2 lainnya berada di luar kota Tangerang.
Tentang kebiasaannya yang selalu menemui pasien ke kamar dan menyapa mereka, ternyata salah satu tim muslimah PKS yang hadir juga pernah merasakan sapaan Bu Haji karena pernah jadi pasien di rumah sakit miliknya.
Tentang RS Ar Rahmah yang baru di dirikan ia menyampaikan ; “ini adalah wakaf, waktu itu ada orang mau jual tanah dan menawarkan ke saya. Lalu saya ingat orang tua yang sudah me wakafkan sawah, itu yang jadi motivasi saya mewakafkan tanah tadi ke Yayasan Bintang Ar-rahmah.” Ia menyebut tadinya ingin mendirikan lembaga pendidikan di atas nya, tapi Allah berkehendak lain.
Ia melanjutkan “Lalu saya berpikir tentang antri nya pelayanan di rumah-rumah sakit, saya merasa iba maka saya tergerak mendirikan RS untuk dhuafa hingga berdirilah RS Ar-Rahmah yang memiliki 78 tempat tidur ini. Pasien yang masuk bahkan ada yang tanpa jaminan sama sekali, ada yang datang dari luar kota hingga Jakarta.”
“Selain RS saya saat ini bermimpi mendirikan Islamic Centre juga, berangkat dari keprihatinan minimnya pemahaman agama masyarakat. Rencana nya pembangunan akan dimulai tahun ini. Sekarang ini sedang berjalan juga program NGOBRAS untuk anak muda. Intinya mengumpulkan mereka untuk belajar agama dengan bahasa anak muda.” Tutupnya bersemangat.
Di akhir kunjungan, Lilis Suharah meminta wejangan dari ibu yang sukses mengantarkan putra-putri menuju keberhasilan ini. Setelah terdiam sejenak, Siti Rochayah menghela nafas sejenak dan mengatakan ;
“Insya Allah ibu-ibu bisa lebih baik dari saya. Mudah-mudahan kita sama-sama jadi istri-istri sholehah dan mendampingi suami kita masuk surga serta sukses menjadikan anak-anak kita sholeh dan sholehah, selalu dekat dengan Allah kapanpun dan dimanapun.”
Setelah usai perbincangan, muslimah BPKK di wakili Ketua Bidang menyampaikan kenang-kenangan kunjungan dan di tutup dengan foto bersama. (Abu Ghozy)
Sumber :