JAKARTA -- Geloran pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 7 Desember lalu menampilkan dinamika partai-partai politik di tingkat lokal. Demikian pula bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Wasekjen DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, partainya sedang melakukan evaluasi atas hasil Pilkada serentak tahun ini. Ada beberapa hal yang menjadi kajian.
Untuk tingkat kemenangan calon, menurut dia, dibagi dua kategori, yakni kader dan calon yang diusung PKS.
Bagi kader, tingkat keterpilihannya mencapai 40 persen. Adapun terkait calon yang diusung atau didukung PKS mencapai 50 persen.
"Total yg menang di pilkada 96 pasangan. Angka yg membuat kami bersyukur tapi juga berdoa semoga Allah SWT memberi kekuatan menunaikan amanah ini," kata Mardani yang dihubungiRepublika.co.id, Selasa (15/12)
PKS pun mengevaluasi fakta rendahnya tingkat partisipasi pemilih. Dalam catatan Mardani, rata-rata tingkat partisipasi tidak sampai 60 persen di tiap daerah penyelenggara pilkada.
"Depok saja angkanya 56 persen. Ini mesti jadi keprihatinan bersama. Tapi salah satu sebabnya bisa jadi karena masih masifnya politik uang dan belum adanya efek jera pada pelakunya," jelas dia.
Untuk gelaran Pilkada tahun 2017 mendatang, menurut Mardani, PKS juga akan fokus pada sosialisasi dalam mengikis skeptisme publik yang cukup marak terkait demokrasi lokal. Salah satu musuh bersama, yakni maraknya politik uang.
"Itu yang menyebabkan banyak pemilih skeptis dan memilih tidak berpartisipasi. Kami sejak awal selalu kampanye pentingnya ikut mencoblos," jelasnya.
Sumber :