KABUPATEN SEMARANG, PKS JATENG Online.
Sabtu (19/02) DPD PKS Kabupaten Semarang menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) untuk menyambut Pilgub Jateng 2018 dan Pemilu 2019.
Dalam kesempatan tersebut Calon Gubernur Jateng Sudirman Said berjanji akan mengentaskan kemiskinan Jateng yang mencapai 13 persen.
Ketua DPW PKS Jateng Fikri Faqih yakin bahwa sosok yang mampu memberikan perubahan bagi jateng adalah pasangan Sudirman Said - Ida Fauziyah. Faqih menyebut Sudirman Said adalah tokoh yang kompeten untuk mengatasi permasalahan Jateng.
" Pak Dirman adalah ikon pemimpin antikorupsi. Beliau mendirikan Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) sebagai usaha untuk menekan praktek korupsi. PT Pindad dan Kementrian ESDM juga berprestasi di kepemimpinan beliau. Beliaulah yang cocok memimpin Jateng." ujar Fikri.
Fikri menambahkan bahwa Ida Fauziyah adalah sosok yang concern memperhatikan permasalahan perempuan dan ketahanan keluarga. Menurutnya permasalahan perempuan dan ketahanan keluarga mendapat perhatian lebih dari Dirman - Ida untuk segera diselesaikan.
Menurut Sudirman Said angka kemiskinan dapat ditekan dengan memberikan perhatian pada masyarakat bawah. Ia menyebut telah membuat program untuk menciptakan 5 juta lapangan pekerjaan dan 1 juta wirausaha perempuan.
Ia menambahkan bahwa angka kemiskinan dapat menurun dengan meningkatkan indeks pembangunan dan penyiapan infrastruktur ekonomi secara menyeluruh.
" Kita harus menyelesaikan permasalahan kemiskinan secara menyeluruh. Harus disiapkan regulasinya, institusi dibentuk, ada modal ventura, investasi serta program untuk wirausaha baru. " papar Dirman.
" Kepala Daerah itu haruslah berpikir inovatif agar investor berdatangan dan menguatkan ekonomi kita. Semoga masyarakat Jateng mendukung kami." pungkas Dirman.
Dalam agenda Rakerda DPD PKS Kabupaten Semarang ini dilantik Tim Pemenangan Pemilu Daerah oleh Ketua DPW PKS jateng Fikri Faqih. Tim ini dibentuk untuk menyukseskan pemenangan Sudirman said - Ida fauziyah di Pilgub Jateng. Acara ini hadiri oleh 300 kader, simpatisan dan pengurus tingkat kabupaten, desa, hingga tingkat ranting.
Sumber :