Jakarta (26/01) — Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menyatakan perhelatan ‘BKSAP Day’ bertujuan meningkatkan sinergi kolaborasi dalam menyerap aspirasi dari pemerintah daerah hingga akademiisi tak terkecuali di Provinsi Sulawesi Selatan.
Mardani menambahkan, BKSAP juga melakukan pemetaan potensi daerah seperti UMKM dan dikaitkan dengan peluang diplomasi parlemen.
Hal ini disampaikan Mardani usai memimpin Tim Kunjungan Kerja BKSAP ke Sulawesi Selatan dalam rangka penyelenggaraan BKSAP Day Tema: Diplomasi DPR RI dan Potensi Sulsel: Sinergi dan Kolaborasi, di Kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Jumat (22/1/2021). Turut hadir, Anggota BKSAP DPR RI Jazuli Juwaini dan Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani.
“Dalam diplomasi parlemen kami BKSAP DPR RI mengenal lebih dalam potensi kekuatan fakta data dari provinsi-provinsi yang ada di Indonesia. Kemudian, untuk selanjutnya menjadi jembatan komunikasi diplomasi sinergi kolaborasi Indonesia dengan pihak luar yaitu dunia internasional,” ujar Mardani.
Politikus Fraksi PKS tersebut mengapresiasi berbagai masukan sebagai inside dan inspiration dari pihak Universitas Hasanuddin dan Universitas Negeri Makassar. Salah satunya, usulan mengenai potensi UMKM di Provinsi Sulsel yang bisa diperkenalkan dan dipasarkan di dunia internasional.
UMKM di Sulsel bisa menjadi potensi yang memberikan benefit kesejahteraan bagi masyarakat. “Tentu, ini berkaitan pemasaran bagaimana produk dan hasil dari potensi Sulsel untuk diperkenalkan di dunia internasional. BKSAP DPR RI siap membantu dalam diplomasi parlemen internasional,” ucap Mardani berkomitmen.
Mardani juga mengapresiasi usulan dan aspirasi dari Dekan Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Armin mengenai ‘one village one product‘. Di mana, masing-masing produk unggulan daerah bisa di-branding dan dijual ke dunia internasional untuk menunjukkan betapa kayanya perdagangan internasional Indonesia.
Ia mencontohkan, BKSAP DPR RI mengadakan pertemuan dengan Wamenlu Mahendra Siregar. Pertemuan tersebut mengundang organisasi pariwisata internasional sebagai upaya membantu peningkatkan kualitas pariwisata Bali.
“Bukan hanya branding tetapi juga produk dan kualitas dari pariwisatanya yang ditawarkan. Bukan hanya pariwisata massal tapi pariwisata butik yang justru akan mendatangkan kesejahteraan yang lebih besar lagi bagi masyarakat Bali. Benchmark Bali tersebut yang akan kita bawa itu untuk Sulsel dan daerah-daerah lain yang akan kami elaborasi dengan Kemenlu,” pungkas Mardani.
Sumber :