Tokyo, Jepang. Sebanyak 14 orang terdiri dari pengurus dan simpatisan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Jepang berkumpul di terminal bis Pintu Barat Shinjuku untuk berangkat ke pos 5 Kawaguchi-ko yang merupakan titik awal pendakian gunung Fuji pada hari Selasa (13/8/2013).
Ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan yang dicanangkan oleh TPPWJ (Tim Pemenangan Pemilu Wilayah Jepang) yang dikomandani oleh Bondan Setiawan.
Ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan yang dicanangkan oleh TPPWJ (Tim Pemenangan Pemilu Wilayah Jepang) yang dikomandani oleh Bondan Setiawan.
Selama perjalanan 3 jam menuju lokasi, semua peserta saling beramahtamah karena tidak semua peserta berasal dari Tokyo saja tetapi dari Kawasaki bahkan Sendai, sebuah lokasi di Utara Tokyo yang memakan waktu tempuh ke Tokyo kurang lebih 3 jam perjalanan dengan kereta.
“Pendakian ini merupakan sarana kita untuk saling mempererat kebersamaan.” ujar Endrianto Djajadi selaku Ketua PIP (Pusat Informasi dan Pelayanan) PKS Jepang pada saat membuka kegiatan ini.
Di kesempatan yang sama, Sunardi selaku Ketua pelaksana berpesan “Mendaki gunung Fuji merupakan sarana mempererat persatuan, melatih ketahanan tubuh menghadapi medan yang berat dan panjang serta menumbuhkan jiwa kesetiakawanan bagi semua peserta dan merupakan salah satu bukti layanan/kepedulian dari PIP PKS untuk masyarakat Indonesia di Jepang.”.
Ditambahkan juga oleh Koordinator Lapangan dalam pesannya “Momentum yang baik untuk menyerap energi positif yang ada di alam dan membuang energi negatif yang ada di tubuh kita.” ujar Rode Wibowo yang sudah 7 kali melakukan pendakian gunung Fuji. Terakhir tidak lupa semua peserta berdoa yang dipimpin oleh ust. Jailani agar selama perjalanan dan kembali ke rumah dengan sehat dan selamat.
Pendakian gunung yang memiliki ketinggian 3.776 meter ini dimulai pukul 6 sore melalui jalur Yoshida. Sebelumnya semua peserta mengenakan kaus seragam kegiatan yang telah disiapkan oleh panitia. Gunung Fuji atau Fujisan yang hanya ramai didaki hanya pada musim panas ini memiliki total 10 pos dimulai dari pos terendah (pos 1) sampai pos yang berada di puncak (pos 10).
Setelah pendakian selama 8 jam dengan diselingi istirahat, akhirnya peserta sampai di puncak gunung yang tertinggi di Jepang dan melihat matahari terbit yang mengawali hari tersebut. Beda halnya dengan gunung yang ada di Indonesia, gunung Fuji lebih terkesan gersang karena didominasi dengan bebatuan dan kerikil mengingat gunung ini masih terbilang gunung aktif vulkanik. Selain melihat matahari terbit, peserta juga menikmati pemandangan alam yang disuguhi di atas puncak Fujiyama yang juga merupakan salah satu ikon Jepang.
Seolah tidak mau ketinggalan moment berharga ini, simpatisan PKS dari pulau Kyushu, pulau terbesar yang berada di paling Barat Daya Jepang, sebanyak 7 orang juga melakukan pendakian gunung Fuji di hari berikutnya dengan mengambil jalur Subashiri, berbeda dari Tim awal yang memilih jalur Yoshida-Kawaguchi-ko. (dakwatuna/hdn)Sumber :
Pendakian gunung yang memiliki ketinggian 3.776 meter ini dimulai pukul 6 sore melalui jalur Yoshida. Sebelumnya semua peserta mengenakan kaus seragam kegiatan yang telah disiapkan oleh panitia. Gunung Fuji atau Fujisan yang hanya ramai didaki hanya pada musim panas ini memiliki total 10 pos dimulai dari pos terendah (pos 1) sampai pos yang berada di puncak (pos 10).
Setelah pendakian selama 8 jam dengan diselingi istirahat, akhirnya peserta sampai di puncak gunung yang tertinggi di Jepang dan melihat matahari terbit yang mengawali hari tersebut. Beda halnya dengan gunung yang ada di Indonesia, gunung Fuji lebih terkesan gersang karena didominasi dengan bebatuan dan kerikil mengingat gunung ini masih terbilang gunung aktif vulkanik. Selain melihat matahari terbit, peserta juga menikmati pemandangan alam yang disuguhi di atas puncak Fujiyama yang juga merupakan salah satu ikon Jepang.
Seolah tidak mau ketinggalan moment berharga ini, simpatisan PKS dari pulau Kyushu, pulau terbesar yang berada di paling Barat Daya Jepang, sebanyak 7 orang juga melakukan pendakian gunung Fuji di hari berikutnya dengan mengambil jalur Subashiri, berbeda dari Tim awal yang memilih jalur Yoshida-Kawaguchi-ko. (dakwatuna/hdn)Sumber :