Mantan Ketum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, telah melakukan manuver "gajah".
Yakni, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memanggil Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekjen DPP Demokrat, Eddy Baskoro Yudhoyono.
Yakni, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memanggil Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekjen DPP Demokrat, Eddy Baskoro Yudhoyono.
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Muhammad AS Hikam, seperti dirilis The Hikam Forum. "Anas Urbaningrum (AU) sedang membuat manuver yang bisa berimplikasi politik serius jika digoreng oleh media dan para politisi lawan SBY," tegas AS Hikam.
Menurut AS Hikam, permintaan Anas itu pasti akan menciptakan kontroversi, terlepas apakah akan dipenuhi atau tidak oleh KPK. Anas sedang memainkan kartu politis agar kasusnya mendapat perhatian publik yang besar, dengan rubrik isu keterlibatan keluarga Cikeas.
"Dalam hal ini, KPK akan dipaksa untuk bersikap. Sebab pemeriksaan Anas sendiri sudah ditengarai banyak pihak terlalu berlarut-larut, mbulet, diundur-undur, dan dianggap sebagai cara melengserkan mantan Ketum PB HMI itu dari kursi Ketum DPP PD," tulis AS Hikam.
AS Hikam menyatakan, kemungkinan permintaan Anas itu diabaikan oleh KPK. "Namun demikian, Anas sudah membuat sebuah manuver gajah. Setidaknya, PD dan elitnya dibikin 'maju kena mundurpun kena', sehingga terancam degradasi legitimasi di mata publik jelang Pemilu 2014. Akan menarik nanti, bagaimana sikap SBY menyiasati manuver Anas," tegas AS Hikam.
Sebelumnya, kuasa hukum Anas Urbaningrum, Firman Wijaya, menyatakan hasil investigasi tim kuasa hukum Anas, menemukan tim sukses Calon Ketua Umum Partai Demokrat masing-masing punya sumber pendanaan saat mengikuti kongres di Bandung. Salah satu tim sukses calon ketum adalah SBY sendiri.
Sumber :