Semarang - Tema kreatif dan inovatif sepertinya masih menjadi tema yang akan terus diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) beberapa bulan sebelum hari pencoblosan 9 April mendatang.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh pemuda pemudi PKS Kota Semarang, Ahad (9/2/2014) kemarin pagi WIB.
Momentum Car Free Day (CFD) yang rutin diselenggarakan di kawasan simpang lima Semarang rupanya digunakan pemuda pemudi PKS yang masih berusia sekitar 20an tahun itu untuk menyapa para pengunjung CFD.
Selain bersepada santai keliling simpang lima, ratusan pemuda dan pemudi itu juga melakukan aksi freezemob mensosialisasikan gambar dan nomor urut PKS.
“Aksi ini selain untuk mensosialisasikan angka dan gambar PKS, juga untuk mengedepankan politik melayani, karena setelah acara tersebut ada agenda cek darah dan layanan kesehatan di CFD tersebut,” terang Ali Umar Dhani, Koordinator Pemuda PKS Jawa Tengah, Senin (10/2/2014).
Setelah aksi freezemob selesai, para pemuda dan pemudi PKS tersebut melakukan pelayanan kesehatan, berupa pemeriksaan gula darah, kloestrol dan konsultasi kesehatan.
“Tujuannya tentu agar bisa lebih dekat lagi melayani masyarakat kota semarang,” imbuh pria yang juga ketua Bidang generasi Muda dan Profesi DPD PKS Kota Semarang ini.
Warga yang ikut CFD pun menyambut antusias aksi yang dilakukan PKS itu. Terlihat wajah heran para pengunjung dan warga sekitar yang kebanyakan merasa bingung dan bertanya-tanya ada apalagi yang dilakukan para pemuda PKS.
“Ini Partai Keren Sekali, kegiatannya tidak ada matinya, sukses buat PKS,” ujar salah satu peserta yang ikut kegiatan ini.
Seperti diketahui, agenda sosialisasi angka tiga dan pelayanan kesehatan ini sengaja digelar tiap pekan, dan digerakkan oleh Generasi Muda dan Profesi (GMPRO) PKS. Kegiatan pelayanan kesehatan dan aksi kreatif macam ini tentunya sudah menjad ciri khas PKS untuk menarik minat warga kota Semarang. Sementara di Semarang sendiri, PKS menargetkan menjadi dua besar di Pemilu 2014 nanti.
“Aksi kreatif ini ditujukan menarik simpati masyarakat terutama remaja dan pemuda atau pemilih pemula yang kemungkinan masih beranggapan bahwa politik senantiasa berisi agenda-agenda kampanye yang monoton,” pungkas Dhani.
Sumber: