Bandung, jabar.pks.id – Ir. Abdul Hadi Wijaya, MSc., anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), geram terhadap eksplorasi yang terjadi di Kawasan Bandung Utara (KBU).
Eksplorasi tersebut menyebabkan timbulnya bencana yang menyengsarakan masyarakat. Hal tersebut disampaikannya pada Senin (9/5) di Kantor DPRD Jawa Barat, Bandung.
“Longsor di KBU ini mengancam pemukiman warga. Dan ini merupakan jawaban alam terhadap kondisi lingkungan yang sangat kritis akibat eksplorasi yang tak terkendali,” ungkapnya.
Dalam pantauan Abdul Hadi pada Minggu (8/5), material longsor terbawa aliran air yang menuju perumahan warga. Jika tidak segera ditangani, maka masyarakat akan menjadi korban.
“Minggu sore saya memantau ke lokasi, di sekitar lapangan golf Dago Pakar. Terjadi longsoran di sana. Material longsor terbawa aliran air sungai, disertai bunyi menggerung dan patahan ranting. Mengerikan!” terangnya.
Untuk itu, wakil ketua Pansus 1 DPRD Jawa Barat ini meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mengambil langkah konkret guna menghentikan eksplorasi KBU. Pansus 1 sendiri dibentuk untuk membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang KBU. Hasil kerja Pansus 1 telah disetujui dalam rapat paripurna DPRD Jawa Barat pada Jumat, 29 April 2016 lalu.
“KBU merupakan Kawasan Strategis Provinsi (KSP). Pemprov Jabar sudah berada dalam posisi yang sangat pas untuk mengambil kendali guna mencegah eksplorasi. Saya harap pemprov bertindak cepat dan tegas,” pungkasnya. (DLS)
Sumber :