Rabu, (1/7/15) pada awal bulan lalu saya menghadiri momen buka puasa bersama dengan para Alumni KAMMI sejak angkatan 98 hingga angkatan 2000an.
Acara yang berlangsung di Gedung Nusantara III, Komplek DPR-RI ini berjalan penuh keakraban, seru dan kadang diselingi celotehan khas penggiat KAMMI, justru itulah yang kadang 'ngangenin'
Dalam pertemuan itu, deklarator sekaligus Ketua Umum KAMMI pertama (tahun 1998) Bang Fahri Hamzah menyampaikan pesan yang mendalam kepada para Alumni, berikut point-point sambutan beliau yang sempat tertuang dalam smartphone jadul saya, semoga bermanfaat..
DIAWAL sambutan Bang FH menyampaikan pesan, agar setiap kita mulai merencanakan menghadapi kematian. Jika usia Rasulullah dijadikan tolak ukur, maka kita anggap saja bhw usia 63 thn itu adalah batas usia kita.
Jika saya (FH) bulan depan akan menginjak usia 44 thn, maka sisanya sekitar 19 thn lagi masa hidup saya didunia. Maka pertanyaannya adalah, akan saya buat apa sisa usia yg 19 tahun itu.
Lalu, FH mulai menyinggung wadah Alumni Kammi, ia bilang, status alumni Kammi akan tetap melekat pada diri kita, ia akan tetap jadi magnet sampai kapanpun, bahkan tanpa dibentuk wadah sekalipun.
Saat ini potensi terbesar yang ada pada kita adalah Jaringan. Jadi kalaupun kita berkumpul maka output yang bisa dicapai adalah dengan membangun Jaringan Kerja, tentunya dengan banyak bidang kerja, karena hari ini. Banyak sekali bidang pekerjaan yang harus bisa kita kuasai.
Saya teringat firman Allah swt, tentang komitmen yang Allah swt tanyakan kepada kita dalam QS. Al-A'raf:172 --- "alastu birabbikum qaalu balaa syahidnaa..."
Dan komitmen itu tentang janji diri kita, bagaimana kita mengoptimalkan peran individu kita sbg manusia. Bagaimana kita bisa membangun kapasitas pribadi dengan banyak skill dan talenta. Jadi walaupun kita aktif berorganisasi dalam satu barisan (berjama'ah), tetap saja kita punya tanggungjawab utk membangun kapasitas pribadi agar jadi kuat dan hebat.
Sehingga jika pada saat nya nanti kita berkumpul, maka yang berkumpul adalah para individu-individu hebat dengan kapasitas serta talenta luar biasa. Wallahu'alam bisshowab.
Menjawab tantangan bang FH tersebut diatas, saya mengangguk pelan seraya bertekad, "Bismillah.. Siap bang!" Ujarku dalam hati.
Sumber :