Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih. Foto : Arief/Man |
Sektor ekonomi kreatif (ekraf) harus terus didorong eksistensinya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Apalagi, menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, sektor ini bersama sektor pariwisata sangat dominan menyumbang devisa negara dan sekaligus menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
“Ekonomi kreatif merupakan salah satu bisnis utama yang perlu didorong, diperkuat, dan dipromosikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Rapat Panja kali ini beragendakan pengembangan kebijakan dan strategi penguatan ekraf dengan menghadirkan para pakar di bidang ekraf. Fikri mengatakan, sebelum terjadi pandemi Covid-19, sektor ini begitu kuat menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Bila digabung dengan pariwisata, maka dapat mengalahkan sumber devisa dari palm crud oil.
Total potensi devisa dari sektor pariwisata dan ekraf, sambung politisi PKS itu, mencapai sekitar 44 miliar dollar AS. Sektor pariwisata 21 miliar dollar AS dan ekraf menyumbang 23 miliar dollar AS. Semangat ekonomi kreatif sudah tertuang dalam UU Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif. Salah satunya mendorong seluruh aspek ekraf sesuai perkembangan budaya, teknologi, dan kreatifitas.
"Tujuan lainnya adalah menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang berdaya saing global, menciptakan kesempatan kerja baru yang berpihak pada nilai seni budaya bangsa Indonesia serta sumber daya ekonomi lokal," ungkap legislator dapil Jawa Tengah IX itu. Bahkan, Pemerintah wajib mengarusutamakan ekonomi kreatif dalam rencana pembangunan nasional. (mh/sf)
Sumber :