Di hadapan alim ulama, santri dan tokoh masyarakat se Kabupaten Karawang Jawa Barat, Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA mengingatkan, sejak lama umat Islam Indonesia, memiliki hubungan yang sangat baik dengan negaranya. Bahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan warisan dari jihad para ulama dan umat Islam.
Karena itu, umat Islam harus aktif mengisi kemerdekaan, sebagai bentuk syukur kepada Allah, dan terima kasih kepada para ulama. Dengan cara, ikut aktif berpartisipasi dalam pembangunan. Serta untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dari ancaman perpecahan.
"Sungguh disayangkan, jika sampai sekarang masih ada umat Islam yang menganggap bahwa kehidupan demokrasi itu bid'ah, pemilu juga bid'ah karena tidak ada di zaman Nabi. Padahal mereka itu juga pakai handphone nonton televisi yang itu semua tidak dijumpai di masa Rasulullah," kata Hidayat menambahkan.
Pernyataan itu dikemukakan Hidayat secara virtual saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar di Ponpes Annihayah, Dusun Krajan Satu, Desa Sukamerta, Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang, Jawa Barat Sabtu (5/9).
Selain Hidayat, Sosialisasi, itu juga menghadirkan Narsum H. Ahmad Syaikhu Anggota MPR RI Fraksi PKS. Ikut hadir pada acara tersebut pengasuh ponpes Annihayah K. H. Tatang Syihabuddin.
Selain dari kalangan sendiri, keserasian hubungan antara umat muslim dengan negaranya juga kerap diusik oleh kelompok masyarakat yang tidak ingin melihat keserasian hubungan antara umat Islam dengan negaranya. Mereka itu adalah kelompok Islamophobia.
"Mereka mengira, antara Islam dan Indonesia tidak ada hubungan apapun. Itu terjadi karena mereka melupakan sejarah, melupakan pesan Bung Karno Jas Merah, jangan melupakan sejarah," kata Hidayat lagi.
Padahal umat Islam dan Indonesia memiliki keterkaitan yang sangat erat. Kalangan Nahdliyin misalnya, orang NU tidak boleh melupakan kiprah besar K.H. Hasyim As'ari, dengan resolusi Jihad. Karena gerakan ini mampu mengobarkan semangat santri dan arek-arek Surabaya melawan penjajah Belanda, yang melahirkan perlawanan 10 November.
"Mereka tidak memikirkan upah dan jasa. Yang ada dalam benaknya adalah berjihad membela bangsa dan negara dari penjajahan, meski nyawa taruhannya," kata Hidayat menambahkan.
Sementara itu, anggota MPR Fraksi PKS Ahmad Syaikhu mengajak masyarakat untuk mempraktekkan nilai-nilai Pancasila, dimulai dari rumah tangga masing-masing. ia juga mengingatkan masyarakat bahwa saat ini pandemi Korona belum berlalu.
Karena itu warga Karawang harus tetap menjaga kesehatan, melaksanakan protokol kesehatan dan meneraokan pola hidup sehat.
Pelaksanaan Sosialisasi di ponpes Annihayah sendiri dilakukan dengan memenuhi protokol kesehatan. Semua peserta wajib mengenakan masker, jaga jarak dan cuci tangan dengan sabun. Semua peserta juga dilarang berkerumun terlalu dekat.
Sumber :